Indeks Dow Jones melonjak 465,83 poin atau 1,68 persen, menjadi berakhir pada 28.148,64 poin
New York (ANTARA) - Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), pulih dari penurunan di sesi sebelumnya, karena investor memperkirakan kemungkinan lebih banyak stimulus fiskal dan setelah berita Presiden Donald Trump akan meninggalkan rumah sakit tempat dia dirawat karena COVID-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 465,83 poin atau 1,68 persen, menjadi berakhir pada 28.148,64 poin. Indeks S&P 500 bertambah 60,18 poin atau 1,80 persen menjadi ditutup pada 3.408,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melambung 257,47 poin atau 2,32 persen menjadi 11.332,49 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan energi dan teknologi masing-masing terangkat 2,9 persen dan 2,27 persen, memimpin kenaikan.
Baca juga: Wall Street dibuka melambung, Indeks Dow Jones melonjak 263,42 poin
Trump mengatakan dia merasa "sangat baik" dan akan meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada pukul 18.30 (22.30 GMT). Trump telah berada di rumah sakit sejak Jumat (2/10/2020) malam.
Saham Regeneron Pharmaceuticals Inc melonjak 7,1 persen, setelah dokter Trump mengatakan dia telah dirawat dengan pengobatan antibodi eksperimental Regeneron untuk penyakit tersebut, yang telah menewaskan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia dan mendatangkan malapetaka ekonomi.
Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan pada Senin (5/10/2020) bahwa masih ada potensi untuk mencapai kesepakatan dengan anggota parlemen AS tentang bantuan virus corona yang lebih banyak dan bahwa Trump berkomitmen untuk menyelesaikan kesepakatan.
"Kesepakatan stimulus masih ada di sana, dan masih ada komunikasi yang terjadi ... Sepertinya sesuatu akan segera diselesaikan," kata Jim Paulsen, kepala strategi investasi di The Leuthold Group di Minneapolis, dikutip dari Xinhua.
Juga, "berita apa pun yang mengatakan presiden terlihat lebih baik adalah semacam berita yang mengurangi volatilitas, gangguan dan hal-hal yang tidak diketahui, yang semuanya membuat takut investor," katanya.
Keraguan tentang skala bantuan fiskal lebih lanjut dan pemulihan ekonomi yang melambat telah menekan S&P 500 baru-baru ini, dengan indeks acuan pada September mencatat bulan terburuk sejak kejatuhan akibat virus corona awal tahun ini.
Juga membantu pasar pada Senin (5/10/2020) adalah data ekonomi yang positif.
Setelah data pekan lalu menunjukkan perlambatan tak terduga di sektor manufaktur domestik pada September, angka pada Senin (5/10/2020) menunjukkan aktivitas di industri jasa yang lebih luas naik di atas level sebelum pandemi COVID-19.
Baca juga: Dolar merosot ketika sentimen risiko terangkat oleh harapan stimulus
Baca juga: Emas naik 12,5 dolar didorong ekspektasi stimulus AS, pelemahan dolar
Baca juga: Minyak naik dipicu kemajuan kesehatan Trump dan penutupan ladang migas
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020