Pekanbaru (ANTARA News) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pekanbaru melaporkan kasus penganiayaan terhadap aktivisnya yang dilakukan anggota polisi pengamanan unjuk rasa Polda Riau ke Poltabes Pekanbaru, Jumat malam.
Dalam laporan yang diterima penyidik Poltabes Pekanbaru, Aiptu Hendri disebutkan, telah terjadi penganiayaan sedikitnya terhadap empat orang aktivis HMI Pekanbaru ketika melakukan aksi solidaritas di depan pagar Polda Riau.
Keempat aktivis HMI itu masing-masing Ary Nugraha yang menderita luka pada mata bagian kanan, lutut, telinga dan punggung akibat pukulan benda tumpul, kemudian Abdul Hakim yang mengalami luka memar pada bagian pundak kanan.
Lalu Mahyudin yang mendapat perlakukan tidak menyenangkan karena ditarik ke halaman Polda Riau dan kemudian dipukuli secara massal oleh Satuan Samapta Polda Riau dan Faisal yang menderita luka memar pada sekujur tubuh akibat tindak kekerasan polisi.
Ketua HMI Pekanbaru, Davitra, mengatakan, kejadian itu bermula ketika sekitar dua puluhan aktivis HMI menggelar aksi damai di depan pagar Polda Riau, Jalan Jenderal Sudirman.
Aksi yang digelar usai shalat Jumat yang juga diiringi dengan hujan gerimis itu itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap penyerangan kantor HMI di Makassar oleh aparat kepolisian setempat.
Namun baru sekitar 10 menit berorasi dan massa mendesak bertemu dengan Kapolda Riau Brigjen Adjie Rustam Ramdja, tiba-tiba seratusan lebih polisi mengepung aktivis HMI Pekanbaru dari berbagai penjuru.
Walhasil terjadi aksi saling mendorong antara polisi yang terus maju dan mengepung aktivis HMI berjumlah jauh lebih kecil sehingga terkurung yang kemudian menjadi korban penganiayaan.
"Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kepada Kapolda Riau, tetapi mengapa kami yang dianiaya sehingga teman kami mengalami luka-luka," ujarnya.
Usai mendapat perlakukan yang tidak menyenangkan dari aparat hukum yang digaji dari uang rakyat itu, mereka pun membuat laporan ke Poltabes Pekanbaru yang didampingi dua orang pengacara.
Baik Poltabes Pekanbaru maupun Polda Riau belum memberikan keterangan resmi terkait laporan para aktivis HMI itu dan penyebab terjadinya penganiayaan terhadap mahasiswa itu. (*)
M046/Z002
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010