Jakarta (ANTARA) - Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, DR Ahmad Saufi, S.Si., M.Sc., mengatakan bahwa talenta digital yang dibentuk sejak dini, dapat mendorong daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia di tengah derasnya persaingan industri 4.0.

"Adopsi teknologi pada Revolusi Industri 4.0 merupakan tantangan tersendiri, salah satunya berimplikasi adanya disrupsi teknologi dalam berbagai lini," kata Ahmad melalui siaran virtual Samsung Innovation Campus (SIC), Senin.

Ahmad Saufi mengatakan, di masa depan akan lahir lebih banyak kompetensi baru. "Tuntutan skill baru, pekerjaan baru yang mungkin saat ini belum bisa kita bayangkan," kata dia.

Pandemi, menurut dia, seharusnya bukanlah penghalang bagi para calon talenta digital, yakni pelajar SMA dan SMK, untuk terus belajar dan mengembangkan potensi serta inovasinya di dunia teknologi dan pendidikan.

Sebaliknya, pandemi harusnya malah mendorong pelajar maupun pengajar untuk cepat beradaptasi dengan teknologi, dan menguasainya dengan baik.

"Penguasaan IT ke depan, baik bagi yang belajar dan mengajar menjadi keharusan. Sementara, untuk konten belajar saat ini, SMA dan SMK diberikan konten yang berbau teknologi," jelas dia.

Konten-konten tersebut termasuk pengenalan dan pelatihan kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI), machine learning, dan internet of things (IoT).

"Ini karena ke depannya, industri 4.0 berbasis wireless, yang menyaratkan bahwa dunia kerja semakin kompetitif dan dinamis, sehingga penguasaan teknologi adalah keharusan," kata Ahmad.

"Kalau sejak dini udah dikenalkan, pelajar tidak akan gagap teknologi. Generasi sekarang juga sudah tahu apa itu gadget dan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, lebih dari sekadar alat komunikasi," imbuhnya.

Namun, tetap diperlukan keterlibatan antara berbagai pihak seperti pemerintah, hingga sektor swasta untuk mewujudkan pengenalan dan pelatihan bagi calon-calon talenta digital bangsa.

"Tak hanya lingkungan pendidikan, kontribusi perusahaan dan industri pun sangat berperan besar dalam hal ini," pungkasnya.

Baca juga: Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial fokus ke talenta digital

Baca juga: Pandemi buat pergerakan ke industri 5.0 lebih cepat

Baca juga: Sekjen Kominfo: Kolaborasi dorong perkembangan talenta digital

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020