Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri mengatakan bahwa meminta maaf kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kalau ada anggota Polri yang melakukan tindakan di luar konteks kebijakan yang ada serta berjanji untuk memberikan sanksi apabila terbukti melanggar hukum.
Hal itu dikemukakan oleh Kapolri di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat malam, seusai mengikuti rapat terbatas di bidang politik, hukum dan keamanan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau ada anggota Polri yang nanti bisa dibuktikan dia bersalah, melanggar hukum kita tindak. Dan saya minta maaf kepada teman teman HMI kalau ada anggota kami yang melakukan tindakan di luar konteks kebijakan yang ada," katanya.
Kapolri mengimbau agar semua pihak tidak terpancing sehingga bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Justru pada kesempatan ini saya minta supaya tidak terpancing. Jangan ada pihak-pihak yang dimanfaatkan. Saya pun dengan teman teman dari pengurus kolektif HMI sudah koordinasi. Dan tadi juga saya sudah sampaikan bahwa tidak ada upaya dari pihak kepolisian untuk memanfaatkan pihak masyarakat untuk memusuhi teman teman dari HMI," katanya.
Lebih lanjut Kapolri meminta HMI mendukung dan membantu kepolisian di semua wilayah untuk meredakan ketegangan.
Dalam dua hari terakhir timbul sejumlah insiden yang melibatkan Polri dan HMI di beberapa kota di Indonesia. Kejadian itu dipicu dengan sebuah insiden di Makasar yang menyebar ke sejumlah daerah.
Disebutkan bahwa sejumlah aktivis HMI Cabang Makassar melakukan penyerangan dan merusak kantor Polsek Ujung Pandang setelah wisma HMI Makassar diserang sejumlah oknum polisi pada Rabu malam (3/3).
(T.G003/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010