"Yang terpenting adalah menekan penularan COVID-19. Bagaimana di tingkat masyarakat bisa memutus mata rantai penularan COVID-19 melalui pelaksanaan 3M," kata Tugas dalam bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia dari Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin.
Tugas mengatakan bila rantai penularan COVID-19 bisa diputus di tingkat masyarakat, maka akan meringankan beban tenaga kesehatan yang bertugas menangani COVID-19, termasuk di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Yang perlu diwaspadai adalah seseorang yang terinfeksi COVID-19 tetapi tidak terdapat gejala apa pun yang kerap disebut orang tanpa gejala. Orang tanpa gejala bisa tanpa sadar menularkan COVID-19 kepada orang-orang di sekitarnya.
Baca juga: Isolasi di hotel diharapkan kurangi beban Wisma Atlet
Baca juga: Kapuskes TNI: RS Darurat COVID-19 Kemayoran masih bisa terima pasien
"Karena itu, orang tanpa gejala harus diisolasi sehingga rantai penularan bisa terputus dan yang terpenting mari laksanakan 3M; memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mengatakan pihaknya sangat berharap kesadaran di masyarakat untuk melaksanakan 3M semakin meningkat.
"Memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak itu nomor satu semua. Berikutnya adalah menjauhi kerumunan," katanya.
Slamet menjamin para dokter di bawah IDI tetap semangat dan bekerja sesuai dengan prosedur standar operasional, sumpah dokter, dan kode etik kedokteran dalam menangani pasien COVID-19.
Namun, dia berharap jumlah pasien COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit bisa terus menurun dan pemerintah menjamin pasokan obat-obatan dan alat kesehatan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu
Baca juga: Kapuskesad tegaskan penting lakukan pengendalian orang tanpa gejala
Baca juga: Kapuskesad sebut deteksi dini penting untuk penanganan COVID-19
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020