"Yang sebelumnya isolasi mandiri harus di Wisma Atlet, kini bisa ke hotel, sehingga akan mengurangi beban tenaga kesehatan dan mereka lebih terlindungi," kata Tugas dalam acara bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia dari Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin.
Baca juga: Perilaku masyarakat kunci sembuh dari COVID-19, sebut Dinkes DKI
Baca juga: 13.777 pasien COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet sembuh
Tugas mengatakan pembukaan hotel untuk tempat isolasi merupakan bentuk sinergi dalam penanganan COVID-19. Pemerintah, bersama TNI/Polri, profesi tenaga kesehatan, dunia usaha, dan masyarakat bersatu padu untuk menangani COVID-19.
Terkait tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Tugas mengatakan terdiri atas dokter dan perawat dari TNI/Polri, Kementerian Kesehatan dan relawan yang bergantian setiap bulan.
"Mereka dijaga agar tidak kelelahan. Selalu dijaga fisik dan imunitasnya dengan harapan tidak tertular COVID-19," tuturnya.
Menurut Tugas, terdapat empat menara di Wisma Atlet Kemayoran yang digunakan untuk penanganan COVID-19, yaitu Tower 4 dan Tower 5 untuk positif COVID-19 tanpa gejala serta Tower 6 dan Tower 7 untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan gejala sedang.
Hingga Senin pagi, dilaporkan tingkat hunian di Tower 4 sekitar 40 persen, Tower 5 sekitar 60 persen, Tower 6 sekitar 69 persen, dan Tower 7 sekitar 56 persen.
Jumlah positif COVID-19 tanpa gejala yang diisolasi di Tower 4 dan Tower 5 sekitar 1.600-an, sedangkan pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang yang dirawat di Tower 6 dan Tower 7 sekitar 1.800-an.
Baca juga: Kapasitas RS Darurat Wisma Atlet masih cukup tampung pasien COVID-19
Baca juga: Kapuskes TNI: RS Darurat COVID-19 Kemayoran masih bisa terima pasien
Baca juga: 6.237 pasien COVID-19 di RS Wisma Atlet sembuh
"Meskipun fluktuatif, dalam dua minggu terakhir mulai terlihat ada penurunan tingkat hunian di Wisma Atlet Kemayoran. Mudah-mudahan itu juga mencerminkan kondisi di masyarakat meskipun jumlah kasus di Jakarta saja masih di atas 1.000," katanya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020