Denpasar (ANTARA News) - Jajaran Polres Klungkung, Bali, tengah memburu tersangka pemasok minuman jenis arak yang telah merenggut dua korban jiwa dan belasan lainnya harus menjalani perawatan.
"Kami masih harus memburu pemasok minuman yang telah merenggut korban jiwa dan harus menjalani perawatan itu," kata Kapolsek Dawan AKP Dewa Gede Artana, di Dawan, Kabupaten Klungkung, Jumat.
Ia menyebutkan, dari hasil pemeriksaan terhadap SU, pemilik warung di daerah Dawan yang telah menjual arak yang mematikan itu, diperoleh keterangan bahwa barang cair tersebut didapat dari seseorang di Pasar Burung Semarapura, Klungkung.
"SU mengaku memperoleh arak dari seorang pemasok yang biasa datang dengan membawa barangnya ke pasar itu," ujar Kapolsek Artana.
Kepada petugas, SU mengaku tidak mengenal identitas orangnya, meski wajahnya senantiasa masih bisa diingat sehubungan orang tersebut sering membawa arak ke Pasar Burung Semarapura.
Dari pengakuan seperti itu, petugas sempat mengajak SU untuk mengenali pelaku di pasar namun, tidak mendapatkannya.
"Kami masih harus mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari pihak lain untuk dapat meringkus pemasok arak yang diduga berasal dari luar daerah Klungkung," katanya.
Sementara untuk dapat mengetahui konposisi minuman yang telah mematikan itu, kini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik Polri cabang Denpasar.
"Kami masih menunggu hasil dari Labfor atas sampel arak dan muntahan yang diambil dari para korban keracunan barang cair tersebut," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar, di tempat terpisah.
Ia menyebutkan, sehubungan masih harus menunggu hasil Labfor, pihaknya belum dapat memastikan kandungan yang terhadap dalam cairan yang telah merenggut dua korban tewas itu.
"Yang sudah dapat dicermati secara fisik adalah arak. Namun arak tersebut dicampur apa hingga kemudian menjadi alat pencabut nyawa, ini yang belum dapat diketahui," ucapnya menjelaskan.
"Pesta" minum arak yang berlangsung di daerah Dawan, Klungkung, akhir pekan lalu, tercatat merenggut nyawa dua warga setempat yakni Ketut Sugianyar dan Sugiarta.
Selain menelan korban jiwa, "pesta" itu juga mengakibatkan sepuluh korban harus menjalani peratawan di RSUP Sanglah Denpasar, beberapa di antaranya diketahui dalam kondisi kritis.
Di samping ke RSUP Sanglah, sedikitnya 18 korban lain juga harus dilarikan ke RSUD Kabupaten Klungkung, sekitar 42 kilometer timur Kota Denpasar.
Kedua korban tewas tersebut, Ketut Sugianyar dan Sugiarta, adalah penduduk Desa Sampalan Kelod, Dawan, Klungkung, tidak jauh dari warung tempat penjualan arak.
Selain telah memeriksa pemilik warung berinisial SU, polisi juga telah meminta keterangan dari sedikitnya enam orang saksi.
Melalui langkah itu, kata Kombes Sugianyar, kasus arak yang telah merenggut korban bagi para peminumnya itu diharapkan dapat diungkap secara tuntas dengan memproses orang-orang yang terbukti bersalah dalam kejadian ini.
(T.P004/Z003/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010