Baca juga: Psikolog: Belajar via daring berpotensi munculkan stres pada anak
Menurut Lyly, tidak sekedar informasi, anak-anak juga perlu dilatih dan diberikan contoh nyata terutama dari lingkungan terdekatnya, yakni keluarga tentang kebiasaan hidup sehat dan melakukan protokol kesehatan yang benar.
Ia menjelaskan untuk lingkungan terdekat anak, seperti orang tua atau orang terdekat lainnya dapat mengawal dalam memberikan pembelajaran dan contoh kebiasaan-kebiasaan di masa COVID-19.
Selain itu, mengajarkan anak untuk terus berpikir positif, bahwa pandemi akan segera berakhir. "Jika kita semua patuh pada protokol kesehatan dan mengajak anak berdoa kepada Tuhan memohonkan agar pandemi cepat berlalu," ucapnya.
Baca juga: Psikolog sarankan tetap berpikir positif di tengah pandemi
Baca juga: Psikolog: "me time" cukup 30 menit
Lyly menambahkan terkait pendampingan pembelajaran jarak jauh dari rumah juga penting di lakukan. Ketika anak harus belajar di rumah, sebenarnya ini merupakan waktu bagi orang tua untuk lebih mengenal dan memahami kemampuan anak.
"Contohnya saja, ternyata kalau belajar matematika lebih mudah paham dibanding ketika harus memahami isi bacaan atau menghafal sesuatu. Ternyata konsentrasi anak ketika menulis tidak bertahan lama. Jadi, dengan mengenali dan memahami gaya belajar serta tingkat kemampuan belajar anak, orang tua bisa membuat strategi belajar untuk anak sesuai kemampuan anak," kata Lyly.
Selanjutnya, disarankan juga bagi para orang tua untuk berdamai dengan situasi dan kondisi yang dialami ketika mendampingi anak belajar, seperti mengatur waktu sedemikian rupa antara pekerjaan, mengurus rumah, dan lain sebagainya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu
Baca juga: Psikolog klinis: Orang tua berperan penting dalam pengasuhan anak
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020