Kuala Lumpur (ANTARA) - Seorang exco (executive councillor) atau anggota DPRD, merangkap anggota eksekutif Negara Bagian Kedah di Malaysia, diminta mengundurkan diri karena dituduh menjadi penular COVID-19 bagi keluarganya dan masyarakat sekitarnya.

"Negeri Kedah telah digemparkan dengan beberapa klaster COVID-19 yang baru, yaitu klaster Bah Rose, Bah Ketil dan Bah Lunas. Ini amat membimbangkan," ujar Ketua Angkatan Muda Keadilan (AMK) Kedah, Mohammed Firdaus Johari dalam keterangannya di Kuala Lumpur, Senin.

Firdaus mengatakan persoalannya di kalangan rakyat Negeri Kedah ketiganya merupakan klaster super spreader (pasien yang menulari orang lain dalam jumlah banyak) dengan penyebab sama.

"Lebih mengecewakan ialah kejadian yang melibatkan Exco Kedah yaitu YB (Yang Berhormat) Azman Nasruddin. Sikap tidak bertanggungjawab beliau, yang mementingkan diri sendiri dengan tidak menjalani tes swab dan karantina diri sendiri setelah pulang dari Sabah dalam rangka berkampanye untuk pemerintah Perikatan Nasional, amat membuat sedih," katanya.

Menurut Firdaus, sikap Azman itu menyebabkan isterinya, guru di Sekolah Kebangsaan (SK) Permatang Janggus, Penaga, Pulau Pinang, positif COVID-19.

"Ini sekaligus menyebabkan lebih 600 pelajar dan guru mengalami kesusahan karena terpaksa menjalani ujian COVID-19," katanya.

Sekolah tersebut terpaksa ditutup selama delapan hari.

Azman Nasruddin sendiri sempat menghadiri berbagai program resmi pemerintah setempat dan beberapa program di Langkawi pada 27 September 2020.

AMK Kedah menyatakan bersimpati dengan keadaan kesehatan Azman dan seluruh keluarga serta mendoakan mereka agar cepat sembuh.

"Walau bagaimanapun, salah tetap salah. AMK Kedah menuntut Azman Nasruddin untuk memohon maaf secara rasmi dan terbuka kepada seluruh rakyat di Negeri Kedah termasuk kepada semua ibu bapa serta guru-guru SK Permatang Janggus," katanya.

Dia meminta Azman meletakkan jabatan sebagai Exco Kedah dengan segera. Azman belum memberikan pernyataan terkait desakan tersebut.

"Ini melibatkan isu integritas beliau sebagai seorang pemimpin negeri yang perlu mengambil tanggung jawab sepenuhnya terhadap kejadian yang berlangsung," katanya.

Azman Nasrudin adalah Exco Pertanian, Industri, Pengangkutan, Pembangunan dan Industri Utama di Pemprov Kedah sekaligus anggota DPRD Kedah.

Sebelumnya, ia merupakan anggota Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar Ibrahim namun kemudian meninggalkan partai tersebut pada Mei 2020 setelah Muhyiddin Yasin menjadi perdana menteri hingga menyebabkan jatuhnya pemerintah Pakatan Harapan Kedah.

Baca juga: Lima sekolah di Kedah Malaysia ditutup karena jadi klaster COVID-19

Baca juga: Malaysia umumkan larangan perjalanan ke dan dari Sabah

Baca juga: Malaysia catatkan kasus COVID-19 tertinggi

Malaysia deportasi 242 Pekerja Migran Indonesia

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020