Samarinda (ANTARA News) - Sekitar 150 massa dari masyarakat adat Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim) berunjuk rasa di depan kantor eksternal PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Jumat.
Aksi itu telah berlangsung sejak Kamis (4/3) sebagai pernyataan kekecewaan masyarakat adat Sangatta kepada perusahaan tambang batu bara tersebut yang tidak merespon surat mereka.
"Sebenarnya, kami tidak ingin melakukan unjuk rasa seperti ini, namun karena KPC terkesan sangat arogan dengan tidak merespon surat kami, terpaksa kami turun gunung," ungkap Fachri, koordinator lapangan (korlap) aksi itu.
Menurut Fachri, permintaan mereka untuk bertemu manajemen KPC dengan difasilitasi DPRD Kutai Timur juga tidak ditanggapi sehingga terpaksa berunjuk rasa.
Hingga Jumat siang, massa yang berunjuk rasa di depan Kantor eksternal PT. KPC itu terlihat masih terus bertahan. Sejak kemarin (Kamis) massa sudah mendirikan tenda dan dapur umum untuk mempersiapkan diri melakukan aksi unjuk rasa hingga tuntutan mereka dipenuhi.
"Kami menuntut pihak perusahaan memberi kompensasi Rp10.000 untuk setiap satu metrik ton batubara yang dihasilkan PT.KPC. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi kami akan tetap bertahan di sini dan jika perlu kami akan memblokir jalur pengangkutan batubara," ujar Fachri.
(A053/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010