"Secara pribadi saya memahami situasi dan tindakan yang dilakukan pemerintah saat itu," kata Marzuki Alie di Gedung DPR, Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakan Marzuki Alie menjawab pertanyaan pers soal pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (4/3) malam, menyikapi keputusan DPR soal kesimpulan dan rekomendasi Panitia Angket Kasus Bank Century.
Dikatakan Marzuki, dalam pidatonya Presiden menjelaskan soal fakta dan situasi krisis finansial pada 2008 serta langkah penyelamatan yang dilakukan pemerintah saat itu.
"Sebagai kepala pemerintahan Presiden Yudhoyono memang harus bertindak seperti itu," kata mantan Sekjen Partai Demokrat ini.
Dijelaskan Marzuki, ketika dirinya masih menjadi direktur salah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 1998, Indonesia saat itu juga mengalami krisis finansial.
Menurut dia, sangat sulit mengendalikan perekonomian pada saat krisis, karena kurs rupiah terhadap dolar mengalami fluktuasi yang sangat drastis.
Marzuki menegaskan, manajemen krisis sangat berbeda dengan manajemen normal.
Dalam situasi normal, kata dia, pakar-pakar ekonomi tahu semua bagaimana mengelola manajemennya, tapi kalau manajemen kriis tidak ada ilmunya.
Marzuki juga menjelaskan, DPR juga sudah melakukan tugasnya yakni mengungkap kasus Bank Century melalui Panitia Angket.
(R024/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
tapi dari ini menghasilkan Politik Orang Licik Tidak Ada Kesabaran, alias tak ber otak ( Poltak ) & Gerakan Anti Yang Usut Selewengan ( Gayus )
dan yg benar itu, apabila sesuatu masalah mengenai century adalah semuanya harus di musyawarahkan dengan DPR, untuk bail out/ agar penyelesaiannya akhir yg baik.
anda tahu bailout yg dikeluarkan tidak semua nasabah century telah dicairkan uang nya, masih banyak yg menangis & menjerit
maka itu timbul Panitya Anti Nepotisme Sidang Umum Sementara ( Pansus )