Aceh Besar (ANTARA News) - Kegiatan belajar mengajar di pemukiman Lamkabeu Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar, masih terus berlangsung meskipun ratusan Brimob dan tim anti teror mengepung lokasi yang diduga menjadi persembunyian kelompok bersenjata.
Kondisi itu, terlihat di Sekolah Dasar Lamkabeu, Aceh Besar, Jumat, dimana puluhan murid berseragam Pramuka tampak semangat bermain pada jam istirahat dan kembali belajar seperti biasa saat bel tanda masuk berbunyi.
Sekolah tersebut merupakan yang terdekat dari pos aparat yaitu tepat di samping masjid yang dijadikan markas sementara polisi.
Terlihat pula mobil-mobil dan truk polisi berjajar di sepanjang jalan di depan masjid.
Menurut Kepala Sekolah Dasar Lamkabue Jamal, sekolah yang dipimpinnya tetap berjalan seperti biasa dan tidak ada perintah untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar dari polisi.
"Sekolah tetap aktif, tapi kita tetap hati-hati karena merasa sedikit khawatir juga," tambah Jamal.
Sementara itu, salah seorang orangtua murid SD Lamkabeu Rasyidi mengaku sedikit khawatir dengan situasi pengepungan di daerah mereka karena lokasinya tidak jauh dari sekolah.
Pengepungan dilakukan aparat Brimob dan tim anti teror sejak Selasa (2/3) karena diduga kawasan tersebut menjadi tempat pelarian kelompok bersenjata dari Jalin, kecamatan Jantho Kabupaten Aceh Besar.
Pada Rabu (3/3) terjadi penembakan warga sipil yang menewaskan Nurbahri (60) warga desa Menasah Tunong. Pada Kamis (4/3) aparat kembali mengintensifkan pengepungan dan terjadi kontak tembak sejak pukul 14.00 WIB hingga sore hari.
Akibat kontak tembak itu, sedikitnya 10 anggota Brimob dilarikan ke Rumah Sakit Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh karena mengalami luka tembak.
(D016/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010