Srinagar, India (ANTARA News/AFP) - Kelompok gerilyawan Lashkar-e-Taiba, yang bermarkas di Pakistan, membantah, Kamis, mereka berada di belakang serangan terkoordinasi di Kabul pekan lalu --yang menewaskan 16 orang, termasuk tujuh orang India.
Kelompok itu, yang dipersalahkan oleh India karena serangan di Mumbai November 2008 sehingga menewaskan 166 orang, menyatakan melalui telefon ke kantor AFP di Srinagar, ibukota musim panas Kashmir India bahwa mereka tidak aktif di Afghanistan.
"Kami tidak terlibat dalam aksi di Afghanistan. Kami tidak memiliki jaringan di Afghanistan," kata seorang jurubicara yang hanya memberikan namanya sebagai Abdullah Gaznawi dari sebuah tempat yang tak diungkapkan.
"Kami membantah pernyataan bahwa kami terlibat dalam setiap tindakan di Afghanistan."
Sejumlah pembom bunuh diri telah menyerang wisma tamu di Kabul tengah, Jumat lalu, dan menewaskan 16 orang dalam salah satu serangan paling mematikan terhadap orang asing di ibukota Afghanistan itu.
Menlu India S.M. Krishna mengatakan pekan lalu serangan itu adalah yang ketiga terhadap "para pejabat dan kepentingan India di Afghanistan dalam 20 bulan terakhir" dan mengutuknya dengan keras.
Namun, utusan khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan Richard Holbrooke menyatakan, Rabu, bahwa India bukan sasaran serangan itu, dan menyebutkan beberapa orang asing lagi juga tewas.
Ia memperingatkan mengenai "lompatan ke kesimpulan" tanpa bukti substansial.
Tetapi seorang pejabat senior pemerintah mengatakan jelas bahwa orang India telah diserang.
"Untuk mengatakan orang India tidak ditargetkan tak didukung oleh kenyataannya," kata sumber itu pada AFP tanpa menyebut nama. "Tempat itu (wisma tamu) menampung para pengunjung India."
India telah terlibat sekali dalam upaya pembangunan kembali dan bantuan di Afghanistan, memberikan lebih dari satu miliar dolar AS bantuan sejak jatuhnya rezim Taliban November 2001.
New Delhi menduga Pakistan telah membiayai gerilyawan anti-India dan secara konsisten meminta Pakistan untuk menindak keras Lashkar-e-Taiba (LeT).
Beberapa pengamat mengatakan India dan Pakistan telah terperangkap dalam perjuangan untuk memperebutkan pengaruh di Afghanistan, yang meningkatkan serangan terhadap kepentingan India di negara itu.
India menuding Pakistan karena ledakan di kedutaan besarnya di Kabul pada 2008 dan 2009, tapi sejauh ini menahan diri untuk tidak menyalahkan tetangganya itu atas serangan Jumat tersebut. (S008/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010