Batam (ANTARA News) - Era otonomi daerah merupakan peluang kemajuan pengusaha di daerah yang tidak mengulangi kesalahan di masa lalu yaitu menjual izin kepada pengusaha dari Jakarta.

"Otonomi daerah bagus. Berusaha bertahap dari kecil-kecil dengan sebaik-baiknya. Jangan lagi menjual perizinan kepada konglomerat di Jakarta," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam Rakernas ke-14 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), di Batam, Kamis malam.

Menurut Kalla, sebenarnya pengusaha di Jakarta kini disusahkan otonomi daerah sebab tidak cukup lagi menghubungi menteri gunamendapatkan izin untuk perkebunan sawit, kehutanan atau pertambangan.

Di era otonomi daerah, pemegang izin dari menteri, tidak selalu bisa berkutik ketika menghadapi kewenangan bupati, katanya dalam ceramah "JK on Leaderhip".

Manfaat otonomi daerah akan dirasakan pengusaha di daerah bila mawas diri dengan tidak lagi menjual perizinan kepada konglomerat di Jakarta lalu berfoya-foya.

Kalau itu terjadi terus, katanya, uang dari daerah akan kembali ke Jakarta sementara daerah hanya disisakan banjir dan lahan yang bolong-bolong setelah hasil sumberdaya alam dijual murah konglomerat dari Jakarta.

Ia menegaskan otonomi daerah pengusaha daerah punya kesempatan membangun kemampuan daerah-daerah dan kelak pemerintah pusat tinggal mengurus regulasi.

Kepada anggota Hipmi ia mengajak menyesuaikan kondisi setiap daerah sehingga pembukaan pabrik atau industri tidak mengacu pada apa yang cocok untuk di Pulau Jawa yang berpenduduk 140 juta orang.

Selain itu, katanya, jangan menunggu pemerintah membangun prasana, baru pengusaha mendirikan pabrik.

Di negara-negara maju, pemerintah terlebih dulu membangunkan prasarana, tetapi di Indonesia infrastruktur jalan, misalnya, lambat laun dibangun pemerintah bila sudah ada kegiatan industri.

Ia mengimbau pengusaha di daerah yang sudah maju, tidak memindahkan kantor ke Jakarta supaya pusat-pusat perekonomian ada di banyak tempat. (Ant/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010