Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kamis malam mengeluarkan instruksi kepada seluruh kader dan massa organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia tersebut, untuk menggelar aksi damai, mengecam tindakan polisi menyerang Sekretariat HMI Cabang Makassar.
"Menyikapi insiden penyerangan aparat kepolisian ke Sekretariat HMI Makassar, maka dengan ini diinstruksikan kepada seluruh anggota HMI se-Indonesia, menggelar aksi damai dan simpatik, pada Jumat mulai pukul 09.00 WIB," ujar Ketua Umum PB HMI, Arip Musthopa kepada ANTARA, di Jakarta, Kamis malam.
Titik aksi, ungkapnya, bisa di kampus atau sekretariat masing-masing, tanpa harus mengeluarkan alat-alat peraga yang bisa memancing reaksi.
Kronologis
Sementara itu, Ketua Bidang Media dan Infokom PB HMI, Bambang M Fajar, menjelaskan, peristiwa itu berawal ketika para mahasiswa beraksi di depan Kampus `45, Rabu (3/3), yang kemudian bergeser untuk melanjutkan kegiatan di kompleks sekretariat cabang Makassar.
"Di tengah jalan, kami dibuntuti sampai ke cabang Makassar. Dan ternyata, ketika tiba di Wisma HMI (Sekretariat HMI Cabang Makassar) kami langsung diserang oleh oknum kepolisian," ungkapnya.
Akibat penyerangan mendadak itu, lanjutnya, beberapa teman luka dan wisma dirusak.
"Beberapa jam kemudian Kapolda Sulsel datang di cabang kami, kemudian mengambil keterangan. Setelah itu, kami ke kantor Polwil untuk dimintai keterangan atas permintaan Kapolda," ujarnya.
Namun, ketika tiba di Markas Polwil setempat, para mahasiswa mendapat sambutan tidak bersahabat.
"Kami dipukul dan diseret. Puluhan teman HMI luka-luka, termasuk Ketua Umum HMI Cabang Makassar," ujar Bambang M Fajar lagi. (M036/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010