Peran ulama dan santri penting dalam mengajak masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan

Sumenep (ANTARA) - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak para santri dan ulama di Pulau Madura, Jawa Timur, mengkampanyekan disiplin penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Peran ulama dan para santri sangat penting dalam mengkampanyekan dan mengajak masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Mahfud di Sumenep, Minggu.

Menkopolhukam Mahfud MD mengunjungi pondok pesantren, yakni Pondok Pesantren Annuqayah di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep.

Baca juga: Menkopolhukam puji strategi pengendalian COVID-19 Sumatera Barat

Ajakan kepada para ulama dan santri agar membantu pemerintah mengkampanyekan secara luas tentang penegakan disiplin protokol kesehatan itu, karena ulama dan santri, menjadi panutan masyarakat Madura dalam banyak hal. Sementara, penyebaran COVID-19 di Pulau Madura, khusus di Kabupaten Sumenep, masih tergolong tinggi.

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penangnanan COVID-19 Pemprov Jatim, hingga 4 Oktober 2020 ini, jumlah warga Sumenep yang positif terjangkit COVID-19 sebanyak 406 orang, terbanyak kedua setelah Kabupaten Bangkalan yang mencapai 528 orang.

Baca juga: Jumlah pasien COVID-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran turun

Itu sebabnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi pada kunjungan kerjanya ke Jawa Timur kali ini, datang secara khusus ke sejumlah pondok pesantren untuk menyambangi para ulama dan santri agar ikut membantu menyadarkan masyarakat, akan pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran COVID-19.

Mahfud yang juga pernah menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Madura ini paham betul peran kiai di kalangan masyarakat Madura.

“Kiai memegang peran yang amat penting tidak hanya di pondok, tapi di juga di kalangan masyarakat, khususnya di Madura. Sebab dengan ketokohan, teladan, serta ilmu yang dimiliki, santri dan masyarakat Madura pada umumnya tunduk dan patuh pada kiai” ujar Mahfud dalam Kampanye Protokol Kesehatan dan Sarasehan Ulama serta Tokoh Masyarakat, di Ponpes Annuqayah Guluk-guluk, Sumenep.

Baca juga: Koordinator: Tingkat sembuh pasien RSD COVID-19 Kemayoran 75,1 persen

Kehadiran Mahfud MD di pondok pesantren tertua di Madura ini, disambut hangat para ulama, tokoh masyarakat, dan aparat pemerintah.

Di pondok pesantren yang didirikan KH. Moh. Syarqawi pada tahun 1887 ini Mahfud MD menegaskan para ulama dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam membangun kesadaran masyarakat, agar tetap mematuhi anjuran pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19.

Ia berharap Pondok Pesantren Annuqayah dengan 6 ribu lebih santri yang dimilikinya, dapat menjadi contoh dan garda terdepan dalam menekan angka penyebaran COVID-19 di Pulau Madura.

Baca juga: Pasien RSD Wisma Atlet sembuh dari COVID-19 capai 16.182 orang

Usai berkampanye dan melakukan sarasehan ulama di Annuqayah, Mahfud MD dan rombongan dari Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, melanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren Al Amien, Prenduan, Sumenep.

Di Pondok Pesantren itu, Machfud juga menjadi pembicara dalam acara halaqoh kebangsaan bertema "Prospek Pesantren dalam Membumikan Islam Wasathiyah".

#satgaacovid19

Baca juga: Balita positif COVID-19 meninggal dunia di Pamekasan

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020