Kepala Desa Sigar Penjalin, Zawil Fadli, yang ditemui di lokasi kejadian, Minggu, membenarkan peristiwa tersebut, dan tidak ada korban jiwa maupun warga yang terluka. Seluruh warga yang menjadi korban sudah berada di pengungsian.
"Kebakaran terjadi pada Sabtu malam, sekitar pukul 21.30 Wita. Api berhasil dipadamkan oleh warga bersama petugas pemadam kebakaran dan personel TNI-Polri, sekitar pukul 00.30 Wita," katanya.
Baca juga: Polisi: Terbakarnya 25 unit rumah adat di sumba akibat tersambar petir
Ia menyebutkan puluhan rumah dan bangunan masjid Nurul Jihad yang terbakar merupakan bantuan dari Yayasan Darul Quran di bawah pimpinan Ustadz Yusuf Mansur. Bangunan rumah dan masjid yang berdinding anyaman bambu (bedek/bilik bambu) serta beratapkan plat baja ringan tersebut dibangun pada 2019.
Dugaan sementara, kata Zawil, kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik di salah satu rumah warga yang pemiliknya sedang tidak berada di tempat,
Api cepat menjalar ke rumah warga lainnya karena angin kencang dari arah selatan ke utara. Upaya pemadaman relatif sulit karena warga kesulitan memperoleh air dan besarnya kobaran api.
"Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah, karena bangunan masjid yang masih relatif baru nilainya mencapai Rp500 juta. Belum lagi puluhan rumah dan harta benda yang tidak bisa diselamatkan," ujarnya.
Baca juga: 20 rumah di Senen Jakarta Pusat terbakar
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, Kabupaten Lombok Utara, jumlah kendaraan pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api sebanyak tujuh unit, terdiri atas tiga unit truck pemadam penyemprot air, dan empat unit kendaraan penyuplai air.
Pemadaman api dilakukan oleh personel pemadam kebarakan sebanyak 15 orang, dibantu msayarakat dan personel PMI Kabupaten Lombok Utara, serta anggota TNI-Polri.
Baca juga: Kebakaran hanguskan 35 rumah di Makassar
Jumlah korban jiwa terdampak kebakaran tersebut sebanyak 101 kepala keluarga atau 270 orang jiwa. Di dalamnya termasuk 15 orang warga lanjut usia dan 45 bayi serta 35 anak-anak.
Seluruh korban berada di pengungsian dan sudah mendapatkan bantuan bahan makanan dan logistik lainnya dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Lombok Utara, dan Dinas Sosial NTB. Selain itu, bantuan pemeriksaan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara.
Baca juga: Puluhan rumah adat tak berpenghuni di Lembata terbakar
Pewarta: Awaludin
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020