Pelaku usaha serius dalam pencegahan dan tamu atau pelanggan mau mengikuti sehingga hal ini bisa terwujud

Pontianak (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi Qamal mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk mempertahankan agar hotel dan restauran tidak menjadi kluster COVID-19.

"Kita bersyukur bahwa sejak era normal baru atau diperbolehkannya operasional perhotelan dan restoran kasus konfirmasi positif COVID-19 dari sektor usaha kita belum ada. Ke depan itu harapan kita tetap tidak ada dan itu komitmen kami," ujarnya di Pontianak, Minggu.

Ia menyebutkan bahwa tidak adanya kasus konfirmasi positif COVID-19 di klaster perhotelan dan restoran karena berkat keseriusan pelaku usaha untuk menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan.

"Kita prinsipnya menjaga dan berkomitmen betul dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian COVID-19. Itu tentu buah kerja keras dan komitmen kami atau dari anggota PHRI," katanya.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada para tamu atau pelanggan yang telah mengikuti protokol kesehatan yang telah diterapkan. Kerjasama antara pelaku usaha dan pelanggan menjadi penting untuk mewujudkan bebas COVID-19.

"Pelaku usaha serius dalam pencegahan dan tamu atau pelanggan mau mengikuti sehingga hal ini bisa terwujud," katanya.

Terkait Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel, Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat bahwa TPK Hotel Bintang di Kalbar pada Agustus 2020 sebesar 39,89 persen, naik 8,24 poin dibandingkan Juli 2020 sebesar 31,65 persen.

Sedangkan untuk rata-rata lama menginap tamu Hotel Bintang di Kalbar pada Agustus 2020 selama 1,44 hari, turun 0,05 hari dibandingkan Juli 2020 selama 1,49 hari.

Sementara untuk jumlah wisatawan yang juga berkaitan dengan sektor perhotelan dan rumah makan, BPS mencatat pada Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Kalbar pada Agustus 2020 mencapai 46 kunjungan atau naik 58,62 persen dibandingkan kunjungan wisman Juli 2020, sebesar 29 kunjungan.

Kunjungan wisman Agustus 2020 tertinggi datang melalui pintu masuk Entikong (91,30 persen) kemudian disusul pintu masuk Aruk (8,70 persen), sedangkan pintu masuk Supadio, pintu masuk Nanga Badau, dan pintu masuk Jagoi Babang tidak ada kunjungan wisman.

Baca juga: Hotel di Pontianak mulai gencarkan promosi dan layani tamu
Baca juga: PHRI Kalbar pastikan hunian hotel anjlok dampak pelarangan turis China

Pewarta: Dedi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020