"Kami sudah bekerja sama dengan setidaknya 10 industri pabrikan yang siap menyajikan bakso yang terjamin higienitas, keamanan, dan rasanya," kata Ketua Umum APMISO, Trisetyo Budiman, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, bila diperlukan pihaknya siap diaudit dan dikunjungi terlebih dahulu oleh para pemangku kepentingan termasuk Kedutaan Besar AS untuk Indonesia untuk mengecek keamanan dan higienitas bakso yang diproduksi para anggotanya sebelum kedatangan Presiden Obama.
Pihaknya juga mengharapkan para pemangku kepentingan yang terkait langsung dengan kedatangan Presiden Obama termasuk pemerintah RI memberikan kesempatan kepada APMISO memanfaatkan momentum yang baik itu.
"Ini merupakan momentum yang sangat baik untuk membangun branding makanan khas Indonesia yakni bakso agar bisa dikenal meluas di tingkat internasional," katanya.
Apalagi, sebelumnya Obama menyatakan (dalam banyak pemberitaan di media massa) bahwa kunjungannya ke Indonesia merupakan kunjungan bernuansa emosional karena ia akan mengenang masa lalunya ketika masih tinggal di Indonesia.
Obama dijadwalkan akan mengunjungi rumah masa kecilnya di Menteng, Jakarta Pusat, sekolahnya, SD Menteng 1, Candi Borobudur, dan menikmati hidangan kesayangannya saat kecil yakni bakso dan nasi goreng.
Upaya melakukan branding untuk menu bakso dinilainya perlu untuk mengangkat harkat para pedagang mie dan bakso yang bernaung di bawah bendera APMISO yang kini anggotanya telah mencapai 5 juta di seluruh Indonesia.
Bakso, menurut dia, bukan tidak mungkin akan mendunia sama halnya dengan mie vietnam yang sudah lebih dahulu go internasional setelah disajikan dan dikonsumsi oleh Presiden AS, Bill Clinton, saat mengunjungi Vietnam beberapa tahun silam.
Ia menambahkan, sampai saat ini industri mie dan bakso yang hampir seluruhnya dikelola oleh sektor UKM diperkirakan memiliki omzet lebih dari Rp1 triliun/hari dengan kebutuhan daging sedikitnya 2 juta kg/hari.
(H016/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010