Jakarta (ANTARA News) - Krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu memberikan banyak pelajaran bagi Indonesia mengenai pentingnya membangun mata rantai suplai domestik, kata Wakil Presiden (Wapres) Boediono.
"Krisis global meberi pelajaran banyak yang peting dan berarti khususnya terhadap peluang di pasar dalam negeri," kata Wapres saat membuka rapat kerja Kementrian Perdagangan Tahun 2010 di Istana Wapres Jakarta, Kamis.
Hadir dalam kegiatan itu antara lan Mendag Mari Elka Pangestu, Mentan Suswono dan Kepala BKPM Gita Wiryawan.
Menurut Wapres, pasar dalam negeri sebetulnya cukup besar dibanding dengan negara lain di sekitar Indonesia, sehingga konsep keseimbangan antara pasar domestik dan luar negeri sangat penting.
"Sekali lagi keseimbangan pasar lokal dan lur negeri sangat pentinga" tegas Wapres.
Sekalipun Indonesia melakukan strategi mendorong pasar ekspor setinggi-tingginya, namun pemanfaatan psar lokal tetap penting.
Khusus untuk pasar di luar negeri, Boediono mengaakan bahwa kalau perlu Indonesia menjadi bagian dalam pemasok global.
"Semisal kita meproduksi skrup maka kita harus bisa menjadi pemasok ke pasar dunia dan itu yang banyak dilaukan oleh negara di dunia," katanya.
Suatu negara yang menjadi pemasok global, katanya, dilakuka karena mereka tidak memiliki opsi di pasar dalam negeri sehingga lebih berorientasi ekspor.
"Hal itu akan bisa berjalan baik kalau pasa global baik dan stabil. tapi kalau pasar global melemah maka akan bermasalah," ingat Wapres.
Oleh sebab itu, tambah Wapres, keseimbangan antara pasar domestik dan lokal sangat penting dan pemerintah serta dunia usaha harus bisa mencari celah untuk manfaatkan pasar lokal.
Sementara itu, Mari Pangestu mengatakan, Indonesia saat ini masih terus menghadapi tekanan di perdagangan internasional, berupa hambatan tarif dan non-tarif sehingga upaya negosiasi dengan pemerintah setempat harus ditingkatkan.
"Kita tengah menghadapi tekaa hambatan tarif dan nontarif seperti dumping, yang harus mendapat perhatian serius," kata Mari.
Sekalipun berbagai hambatan terus menghadang, katanya, Dirinya tetap optimis untuk terus bisa mengatasi.
Salah satu hambatan nontarif yang mulai digencarkan saat ini adalah lingkungan hidup yang utamanya ditujukan untuk produk pertanian dan perkebunan.
Mendag mencontohkan untuk ekspor CPO seringkai importir menanyakan sumbernya apakah dalam proses produksinya merusak lingkungan atau tidak.
"Seringkali kita dituduh seperti itu dan itu merupaan salah satu pekerjaan rumah di dalam negeri" katanya
(T.A025/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010