Kegiatan itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Kepala Staf Kodam V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan, Kepala Bakorwil V Jember R. Tjahjo Widodo, Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari dan Wakil Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko.
"Banyak orang yang tidak percaya tentang keberadaan virus corona, namun kenyataannya sudah terbukti bahwa orang-orang sudah banyak yang terinfeksi virus COVID-19 dan pada akhirnya berujung musibah yang terburuk meninggal dunia," kata Mahfud MD.
Oleh karena itu, Mahfud mengajak semua masyarakat untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan dengan mengatasinya melalui cara mencegah dan mengobati karena sampai saat ini vaksin untuk COVID-19 belum ada.
"Satu-satunya vaksin adalah dengan menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Karena virus itu mati dengan sabun," tuturnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyebut 17 persen masyarakat Indonesia atau sekitar 45 juta jiwa yang tidak percaya COVID-19, namun mereka akan tersadar ketika virus corona menginfeksinya.
"Seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang tidak percaya COVID-19, bahkan menyebut pandemi sebagai konspirasi global. Saat ini Donald Trump dan istrinya terpapar virus corona," katanya.
Baca juga: Mahfud: Penyelenggaraan Pilkada harus disertai protokol kesehatan
Mahfud memberikan penjelasan tentang manfaat dan pentingnya penerapan protokol kesehatan pada situasi pendemi COVID-19, sehingga mengajak masyarakat benar-benar mematuhi anjuran pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan, agar mata rantai penyebaran COVID-19 bisa ditekan.
Baca juga: Mahfud MD bagi-bagi masker antibakteri untuk warga di Malioboro
Untuk pembahasan tentang kebangsaan, Mahfud mengajak masyarakat agar bersyukur hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bentuk negara kesatuan dengan dasar ideologi Pancasila, serta bangsa Indonesia sudah merdeka.
Baca juga: Mahfud: Ratusan pelanggar protokol kesehatan diajukan ke pengadilan
"Yang memerdekakan itu adalah atas perjuangan dan semangat masyarakat, terutama umat Islam yang berkontribusi terbanyak. Kita hidup berbangsa melalui proses demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan itu adalah kebersatuan di dalam keberagaman," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020