Mamuju (ANTARA News) - Erwin (13), salah seorang paisen gisi buruk dari Buttuada, Kecamatan Bonehau, Mamuju, Sulbar kondisinya kian kritis, meski telah menjalani perawatan medis di RSUD Mamuju.
Sumarni orang tua korban di RSUD Mamuju, Rabu, mengatakan, kondisi putranya dari hari ke hari makin parah.
"Kondisi putra saya semakin tidak kondusif, selain badannya semakin mengecil perutnya pun juga kian buncit akibat anusnya yang sejak lahir tidak pernah berfungsi normal," tuturnya.
Ia mengatakan, sejak lahir, putranya telah menanggung beban derita karena mengalami kelainan usus pembuangan.
"Tidak berfungsinya usus pembuangan tersebut mengakibatkan kondisinya semakin buruk karena badannya makin mengecil dan perut semakin membuncit," ungkapnya.
Dikatakannya, berat badan Erwin juga tidak normal hanya sekitar 18 kilogram, padahal usia sebanya dapat hingga 25 kilogram.
Sumarni mengatakan, dirinya pernah melakukan operasi pada tahun 1999 lalu akibat adanya penyempitan saluran pembuangan, namun, hasil operasi tersebut nyaris tidak ada hasil yang memuaskan dan malah kondisi putranya saat ini bertambah parah.
"Setiap hari Erwin mengaku sesak dan tidak mau makan banyak untuk menghindari keinginan buang air besar karena jika makan berlebihan akan menimbulkan nyeri sakit diperutnya," ucap Sumarni.
Ia mengungkapkan, derita yang ditanggung putranya sejak lahir hanya dapat menghabiskan waktunya untuk berbaring dan duduk ditempat tidurnya.
"Anak saya tidak pernah merasakan dunia bebas seperti anak seusianya, bahkan anak saya tidak pernah duduk dibangku sekolah," kata dia.
Dikatakannya, ia membawa anaknya ke RSUD Mamuju karena khawatir melihat kondisi putranya yang kian memprihatinkan, meskipun dirinya tidak memiliki biaya untuk membayar biaya pengobatan selama menjalani perawatan di RSUD Mamuju.
"Saya hanya bisa pasrah, jika nantinya pihak RSUD memberikan beban biaya tinggi selama anak saya dirawat di RSUD ini," timpalnya. (ACO/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010