Ramallah (ANTARA News/Reuters) - Pasukan Israel menyerbu sebuah desa di Tepi Barat bagian utara, Rabu, dan melukai dua anggota kelompok Jihad Islam Palestina, satu diantaranya dalam keadaan serius, kata seorang pejabat keamanan senior Palestina.
Jihad Islam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua orang itu, tokoh-tokoh yang diburu Israel selama delapan tahun, terlibat dalam tembak-menembak dengan pasukan Israel sepanjang malam.
Mereka terluka dan ditangkap, kata pernyataan itu.
Bentrokan tersebut merupakan konfrontasi besar pertama dalam waktu hampir setahun di Tepi Barat, kata pejabat keamanan Palestina itu.
Pasukan Israel dalam jumlah besar melakukan penyerbuan malam hari di sebuah desa dekat kota Jenin, Tepi Barat bagian utara, kata pejabat Palestina itu, yang bertanggung jawab atas keamanan di daerah tersebut, kepada Reuters.
Tepi Barat, yang berada di bawah kekuasaan Pemerintah Palestina dukungan Barat, umumnya stabil selama dua tahun ini. Wilayah itu merupakan front utama dalam pemberontakan Palestina melawan pendudukan Israel pada awal dekade ini.
Pejabat keamanan itu mengatakan, serangan tersebut merupakan penyerbuan terbesar Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat sejak Desember, ketika pasukan Israel membunuh tiga orang Palestina yag mereka tuduh menembak mati seorang pemukim Yahudi.
Palestina saat ini menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
Hamas hingga kini masih terlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayah pesisir Jalur Gaza pada 2005 namun tetap memblokadenya.
Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.
Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.
Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tigabelas warga Israel tewas selama perang itu.
Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.
Perbatasan Gaza umumnya tenang sejak berakhirnya ofensif Israel terhadap Jalur Gaza pada tahun lalu.
Ketegangan Hamas-Israel meningkat lagi akhir-akhir ini terkait dengan pembunuhan komandan militer Hamas Mahmoud al-Mabhouh di Dubai.
Mabhouh dibunuh bulan lalu di kamar hotelnya dan polisi Dubai hampir pasti bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh agen intelijen Israel Mossad.
Israel tidak membantah atau mengkonfirmasi keterlibatan mereka namun Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman mengatakan, tidak ada bukti yang mengaitkan Israel dengan pembunuhan itu. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010