Jakarta (ANTARA News) - Mayoritas anggota DPR RI memilih opsi C dalam proses voting tahap kedua Rapat Paripurna DPR RI yang membahas penetapan kesimpulan laporan Panitia Angket DPR RI tentang Pengusutan Kasus Bank Century, di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu malam.

Opsi C, yang menyatakan proses "bail out" bank Century bermasalah dipilih oleh 325 anggota dari 537 anggota yang hadir. Sedangkan opsi A, yang menyatakan proses prosedur bailout tidak bermasalah, dipilih oleh 212 anggota DPR.

Dengan hasil voting itu, berarti sebagian besar anggota DPR RI menyatakan kebijakan `bail out` (penggelontoran dana talangan dari uang negara senilai Rp6,7 triliun) kepada Bank Century, termasuk proses merger, dan akuisisi atas bank tersebut terjadi sejumlah pelanggaran berindikasi tindak pidana korupsi, penyimpangan kebijakan perbankan dan keuangan negara, pidana pencucian uang maupun tindak pidana umum lainnya.

"Apakah hasil pemungutan suara ini dapat disetujui?" tanya Ketua DPR RI, Marzuki Alie selaku pimpinan sidang.

Spontan dijawab oleh seluruh anggota DPR RI: "Setuju...!!!".

Marzuki Alie langsung mengetuk palu, dan mengucapkan kata-kata: "terima kasih!"


PPP Beralih

Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat yang kembali mendapat giliran pertama untuk menyatakan sikapnya pada voting terbuka kedua untuk memilih Opsi A atau Opsi C, tetap pada pendirian awal.

Yakni seluruh 148 anggotanya berdiri pada pilihan Opsi A, yang berarti menyatakan kebijakan `bail out` dapat dibenarkan.

Sementara itu, Fraksi Partai Golkar yang memilih Opsi A, tidak ada.

Tetapi saat ditanyakan siapa yang memilih Opsi C, spontan disambut oleh 104 anggotanya. Dua anggotanya berhalangan hadir karena sakit.

Hal yang sama juga terjadi pada Fraksi PDI Perjuangan, tidak ada satu pun memilih Opsi A. Sedangkan yang memilih Opsi C, 90 orang, empat lainnya tidak hadir.

Berikutnya, dari 57 anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, tidak ada yang memilih Opsi A, sedangkan Opsi C didukung oleh 56 orang, satunya tidak hadir.

Untuk Fraksi Partai Amanat Nasional, tinggal 39 memilih Opsi A, atau menurun dibanding jumlah di voting terbuka pertama, yakni 40 anggota.

Sementara itu, suasana ruang paripurna menjadi semarak, ketika 32 anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ternyata memilih Opsi C, atau beralih kembali pada pendirian awalnya.

Sedangkan ketika giliran Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, kembali Lili Wahid menolak ikut pilihan fraksinya. Karena 25 pilih Opsi A, Lili Wahid satu-satunya pada Opsi C, dua orang tidak hadir.

Kemudian, seluruh 25 dari 26 anggota Fraksi Partai Gerindra memilih Opsi C, karena satunya lagi absen.

Terakhir, giliran Fraksi Partai Hanura, 17 anggotanya konsisten memilih Opsi C. (A036/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010