Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Lili Wahid (adik Gus Dur) menolak mengikuti pilihan fraksinya untuk memilih alternatif dua (gabungan opsi A dan C) pada voting terbuka di lanjutan Rapat Paripurna mengenai penetapan kesimpulan laporan Panitia Angket DPR RI tentang Pengusutan Kasus Bank Century, di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu malam ini.
Dari 28 anggota fraksinya, 25 menyatakan memilih alternatif dua, sedangkan Lili Wahid satu-satunya ke alternatif satu, dua lainnya tidak hadir.
Kejadian yang sama juga dialami Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, karena dari 37 anggotanya, 33 memilih alternatif dua, lalu ada satu anggotanya, yakni Kurdi Moekri yang ke alternatif satu, sisanya tidak hadir.
Voting terbuka itu sendiri dimulai tepat pukul 22.05 WIB, dan berakhir pada jam 22.31 WIB.
"Sekarang, pengambilan keputusan terhadap opsi A dan C (alternatis satu) yang mendapatkan suara terbanyak. apakah dapat disetujui?" tanya Marzuki Alie selaku pemegang palu sidang.
Pertanyaan ini spontan dijawab seluruh anggota dengan satu kata: "Setuju...!"
Dalam perhitungan akhir voting terbuka itu, 294 anggota memang memilih alternatif satu, sementara 246 memilih alternatif dua.
Sebelumnya, ketika Marzuki Alie yang juga Ketua DPR RI menanyakan kepada Fraksi Partai Demokrat, 148 anggotanya Fraksi Partai Demokrat serentak berdiri menyatakan memilih alternatif dua (gabungan opsi A-C).
Sedangkan pada saat giliran kedua ditanyakan kepada Fraksi Partai Golkar, 104 dari 106 anggotanya spontan menyatakan memilih alternatif satu (opsi A atau C).
Selanjutnya, 90 anggota Fraksi PDI Perjuangan setuju dengan alternatif satu (opsi A atau C) ketika diminta berdiri pada giliran ketiga.
Kekuatan pemilih alternatif satu semakin kuat ketika seluruh anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang mendapat giliran ke-4 diminta berdiri, disambut 56 anggotanya.
Keadaan kemudian berbeda, ketika pada giliran ke-5, Fraksi Partai Amanat Nasional yang diminta berdiri untuk alternatif dua (opsi AC), direspons 40 dari 46 anggotanya. Yang lain tidak hadir.
Sementara itu, untuk kesempatan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, langsung disambut berdiri oleh 33 dari 37 anggota yang memilih alternatif dua (opsi AC).
Tetapi, ternyata ketika Marzuki Alie menanyakan, apakah ada dari fraksi ini memilih alternatif satu, langsung disambut berdiri salah satu anggotanya berbaju coklat dan berpeci, yakni Kurdi Moekri.
Politisi PPP ini langsung disambut ciuman dan jabat tangan beberapa rekannya dari lintas fraksi.
Sedangkan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, hal yang sama terjadi lagi. Yakni, ketika ditawarkan siapa yang memilih alternatif dua, hanya 25 dari 28 anggotanya berdiri. Sedangkan memilih alternatif satu, ialah Lili Wahid, adik Gus Dur.
Pada kesempatan Fraksi Partai Gerindra, ketika disodorkan pilihan, langsung 25 dari 26 anggotanya memilih alternatif satu (opsi A atau C).
Sementara itu, Fraksi Partai Hanura, seratus persen atau 17 orang memilih alternatif satu (opsi A atau C).
Sesudah ini, voting terbuka kedua segera dilangsungkan untuk menentukan mana yang lebih kuat antara opsi C (menyatakan proses `bail out` salah) versus opci A (proses penggelontoran dana talangan dari uang negara senilai Rp6,7 triliun untuk Bank Century sudah merupakan kebijakan tepat).
(M036/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Jelaslah mereka setuju Bail Out .. wong mereka diuntungkan kok !!
kalau tanya pengusaha yang belum dibayar sama bank mutiara ya, tentu tak setuju !!