Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang, mengatakan polisi sedang menyelidiki oknum yang menyebarkan isu adanya pendemo yang meninggal dunia saat aksi di depan Gedung MPR/DPR RI, Rabu.

"Kita terjunkan tim untuk menyelidiki siapa yang menyebarkan isu itu," kata Edward di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Rabu malam.

Edward menuturkan pihaknya sudah mencari informasi ke seluruh rumah sakit di DKI Jakarta terkait dengan adanya informasi itu, namun hasilnya tidak ada pendemo maupun anggota polisi yang menjadi korban meninggal dunia akibat aksi demonstrasi.

Kadiv Humas menyatakan tim Polri itu akan mencari tahu motif penyebaran isu itu, serta menindaklanjuti dan memproses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya terkait penyebaran isu tidak benar itu.

Polisi jenderal bintang dua itu menegaskan pengusutan tersebut dengan alasannya oknum itu menyebarkan isu ada orang meninggal saat demontrasi akibat dorong-dorongan dengan polisi.

Sebelumnya, beredar informasi ada mahasiswa yang meninggal dunia terkena peluru karet petugas polisi saat demonstrasi pada hari kedua Sidang Paripurna Panitia Khusus (Pansus) Skandal Bank Century di depan Gedung MPR/DPR RI.

Edward menjelaskan polisi yang mengamankan jalannya aksi tidak membawa senjata peluru tajam maupun peluru karet, namun menggunakan kendaraan penyemprot air (water cannon) dan gas air mata.

Namun polisi mendapatkan informasi tiga pendemo yang mengalami luka dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mintohardjo, Jakarta Pusat, yakni berinisial I, N dan A.

Sedangkan DS warga Lampung mengalami luka akibat terjepit saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, namun keempatnya sudah keluar dari rumah sakit.(T014/H002)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2010