Jember, Jawa Timur (ANTARA) - KA Wijaya Kusuma rute Ketapang Banyuwangi-Cilacap (PP) kembali beroperasi saat akhir pekan pada Oktober 2020 seiring dengan peningkatan animo masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api.
"Kami kembali mengoperasikan KA Wijaya Kusuma pada tanggal 4 dan 11 Oktober 2020 seiring dengan okupansi penumpang kereta meningkat saat akhir pekan," kata Vice President KAI Daop 9 Agus Barkah Nugraha di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Menurut dia, data okupansi penumpang kereta api di Daop 9 Jember pada September 2020 menunjukkan setiap akhir pekan (weekend) selalu mengalami kenaikan, sehingga untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang di akhir pekan dihadirkan kembali KA Wijaya Kusuma.
"Pada September 2020, rata-rata volume penumpang per hari pada akhir pekan sebesar 1.952 orang, sehingga naik 37 persen dibandingkan dengan rata-rata volume penumpang pada hari kerja yakni 1.429 orang per hari," tuturnya.
Ia mengatakan KA Pandanwangi rute Jember-Ketapang Banyuwangi (PP) menjadi kereta favorit masyarakat dengan volume rata-rata harian sebanyak 743 penumpang.
"Sedangkan untuk KA jarak jauh yakni KA Probowangi rute Ketapang Banyuwangi-Surabaya (PP) yang paling diminati penumpang dengan volume rata-rata harian sebanyak 418 orang," katanya.
Sejak beroperasinya kembali kereta api pada bulan Juni 2020, KAI Daop 9 Jember mencatat kenaikan okupansi pelanggan setiap bulannya. Pada September 2020, KAI Daop 9 Jember telah melayani sebanyak 49.135 penumpang dan naik 12 persen dibandingkan Agustus sebanyak 43.967 penumpang.
Selama beroperasi, lanjut dia, KAI Daop 9 Jember selalu menerapkan protokol kesehatan, di antaranya menyediakan wastafel portable yang mudah dijangkau, penyanitasi tangan, alat pengukur suhu badan (maks 37,3 derajat celcius) baik saat boarding maupun di atas kereta.
Kemudian membagikan pelindung wajah (faceshield), membatasi kapasitas tempat duduk maks 70 persen, dan melakukan pembersihan pada area yang sering dipegang secara bergantian.
"KAI Daop 9 Jember mengingatkan kepada para pelanggan KA untuk selalu menggunakan masker minimal 3 lapis untuk mencegah penyebaran virus Corona," katanya.
Khusus untuk persyaratan KA jarak jauh, pelanggan wajib menunjukkan dokumen kesehatan seperti surat hasil tes cepat/PCR dengan hasil nonreaktif/negatif atau surat keterangan bebas gejala influenza dari puskesmas/RS.
"Terkait dengan tes cepat, KAI Daop 9 Jember bekerjasama dengan RNI menghadirkan fasilitas rapid-test dengan harga Rp85.000 yang tersedia di Stasiun Jember dan Stasiun Ketapang Banyuwangi," katanya.
Dalam pemeriksaannya, apabila kedapatan hasil reaktif, maka pelanggan akan diarahkan untuk membatalkan tiket secara daring melalui aplikasi KAI Access, selain itu juga akan menerima pembatalan 100 persen d iluar bea pesan, maksimal 30 hari dari tanggal keberangkatan.
"KAI mengimbau penumpang untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Cek jadwal dan pesan tiket KA yang masih beroperasi di aplikasi KAI Access, Web KAI, dan seluruh channel resmi penjualan tiket lainnya," ujarnya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020