PBB (ANTARA News/Reuters) - Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa, mendesak pemerintah untuk membangun jalanan yang lebih baik, memastikan penggunaan sabuk pengaman dan helm serta mengendalikan kebiasaan mengemudi sambil mabuk dan penggunaan telepon genggam untuk menghindari jutaan kematian akibat mengemudi.
Resolusi, sekalipun tidak mengikat, merujuk pada upaya badan dunia itu untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah atau pihat berwenang untuk menerapkan standar keamanan yang menurut resolusi itu dapat menyelamatkan 5 juta orang di seluruh dunia dan mencegah 50 juta cedera serius selama dekade mendatang.
Resolusi itu mendesak para pemerintah untuk mengadaptasi program keamanan jalan, termasuk menyediakan jalan khusus untuk pengendara motor, mempertimbangkan penggunaan sabuk pengaman dan helm serta upaya untuk mengurangi kebiasaan mengemudi sambil mabuk dan menggunakan telepon genggam.
Langkah itu diambil di tengah-tengah krisis keamanan di industri otomobil yang menyoroti isu keamanan berkendaraan.
Toyota Motor Co telah menarik sekitar 8,5 juta kendaraanya di seluruh dunia karena penambahan kecepatan yang tidak terkendali dan masalah pada pengereman.
General Motors Co mengatakan secara sukarela menarik 1,3 juta mobil di Amrika Utara untuk memperbaiki masalah daya yang dikaitkan dengan 14 kecelakaan dan satu orang luka-luka.
Hampir 1,3 juta orang tewas dalam kecelakaan yang terkait dengan kendaraan bermotor setiap tahunnya, dengan sembilan dari 10 kematian terjadi di negara-negara paling miskin, kata direktur pencegahan kecelakaan di Badan Kesehatan Dunia (WHO) Etienne Krug.
Kurang dari sepertiga negara-negara di dunia memenuhi standar dasar dari pengurangan kecepatan dan satu dari 10 negara rata-rata tidak memiliki batas pengurangan kecepatan yang efektif, menurut WHO.
"Dengan menjadikan keamanan di jalan raya sebuah prioritas di masa mendatang kita berpotensi untuk menyelamatkan jutaan orang dan mencegah jutaan yang lain mengalami cedera atau cacat," kata artis Michelle Yeoh dalam sidang Kampanye Mewujudkan Jalan Raya yang Aman.
"Hal ini tidak hanya akan menjadi kata-kata di atas kertas, sebuah birokrasi cantik dari resolusi PBB," kata Krug. "Kami memiliki rencana aksi."(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010