Timika, Papua (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika Provinsi Papua kini membutuhkan solusi sesegera mungkin untuk menyikapi kian melonjaknya angka kasus penularan COVID-19 di wilayah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Sabtu, mengatakan di beberapa rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 di Kota Timika kini semakin banyak pasien dengan kasus sedang hingga berat.

Baca juga: Kasus kematian COVID di Lampung bertambah 3, total 36 kasus

"Dampak yang ditimbulkan dari meningkatnya jumlah pasien yang sekarang dirawat di rumah sakit yaitu kebutuhan tenaga medis yang meningkat, tempat tidur, reagen untuk pemeriksaan, sarana dan prasarana lainnya, obat-obatan termasuk oksigen. Kondisi hari ini semua tempat tidur di rumah sakit di Mimika yang menangani pasien COVID-19 sudah tidak cukup," ucap Reynold.

Hal kritis lain yang dihadapi Mimika saat ini, demikian Reynold, yaitu keterbatasan produksi oksigen medis.

Baca juga: Kasus COVID naik, Pemkab Tabanan tutup objek wisata dan ruang publik

Hasil koordinasi dengan pihak yang memproduksi oksigen medis, kemampuan produksi per hari hanya sekitar 45 tabung, sementara kebutuhan per hari di Timika saat ini lebih dari 60 tabung oksigen.

Melihat kecenderungan makin banyaknya pasien dalam kondisi sedang hingga berat dimana sebagian harus dibantu dengan peralatan ventilator, menurut Reynold, tentu saja kebutuhan oksigen medis akan terus meningkat, bisa tiga kali lebih tinggi dari kondisi yang ada saat ini.

Baca juga: Erick Thohir ajak kontestan pilkada bantu pemerintah tekan kasus COVID

Guna memutus mata rantai kian membludaknya pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Mimika yaitu RSUD, RSMM dan RS Tembagapura maka sejumlah fasilitas kesehatan primer seperti Puskesmas akan dilibatkan untuk melakukan skrining awal pasien.

"Penjaringannya lewat rapid test. Yang ada tanda gejala langsung isolasi mandiri dengan pengawasan ketat oleh Tim Puskesmas dan Dinkes. Kami juga akan menjadwalkan untuk melakukan pemeriksaan swab," jelasnya.

Rumah Susun (Rusun) Wisma Atlet di Kelurahan Timika Jaya SP2 disiapkan sebagai rumah sakit darurat penanganan pasien COVID-19 di Kabupaten Mimika. ANTARA/Evarianus Supar

Selanjutnya, Pemkab Mimika akan menambah tempat isolasi pasien COVID-19 atau membuka semacam rumah sakit darurat di Rusun Wisma Atlet Kelurahan Timika Jaya SP2.

Saat ini Dinkes Mimika bekerja sama dengan Dinas Pemukiman tengah mempersiapkan termasuk perbaikan fasilitas Rusun Wisma Atlet SP2 untuk segera dioperasikan guna menampung pasien COVID-19 dengan kondisi sedang.

"Kami sedang mempersiapkan kapasitas ruangan, tempat tidur, obat-obatan dan tenaga untuk melayani pasien dengan gejala sedang. Pasien yang sudah stabil dari rumah sakit akan dirujuk ke rumah sakit darurat untuk ditangani lebih lanjut. Akan ada dokter penanggung jawab yaitu dokter spesialis penyakit dalam dibantu lima dokter umum, perawat, bidan, farmasi, kesling, gizi, analis, administrasi hingga petugas pembersih dan supir ambulans," ujarnya.

Reynold menambahkan, trend penularan COVID-19 di Mimika akhir-akhir ini cenderung pasiennya mengalami gejala sedang hingga berat, dimana sebagian besar orang terpapar mengalami kehilangan indra perasa dan penciuman.

"Saya sempat bertemu dengan salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Pelabuhan Pomako datang ke RSUD Mimika menyampaikan dia kehilangan rasa dan penciuman. Jadi, sebetulnya kondisi di Timika sekarang ini sudah tidak aman lagi," ucapnya.

Dinkes Mimika telah menyurati semua pimpinan instansi baik vertikal maupun horizontal termasuk satuan TNI dan Polri agar jika ditemukan kasus positif pada karyawan di kantor tersebut maka untuk sementara aktivitas di kantor tersebut tidak dibuka untuk umum dan semua karyawan bekerja dari rumah.

Hal itu untuk mengurangi kontak resiko kepada karyawan lain yang belum terpapar atau masih sehat.

"Yang terjadi di Timika sekarang ini transmisi lokal. Ada klaster perkantoran, ada klaster perumahan. Semua sudah saling berhubungan erat. Tentu ini menggambarkan bahwa orang tidak lagi disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Reynold.

Secara kumulatif, jumlah kasus COVID-19 yang ditemukan di Mimika sejak 25 Maret hingga saat ini mencapai 1.701 kasus, dengan jumlah kumulatif pasien sembuh sebanyak 1.116 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak 19 orang.

Saat ini terdapat 566 kasus aktif COVID-19 di Mimika yang masih menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit, shelter Wisma Atlet Mimika Sport Complex dan sebagian lagi melakukan isolasi mandiri.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020