Makassar (ANTARA News) - Anggota Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Brimob Polda Sulselbar Briptu Rahmat Faisal dalam keadaan kritis di ruang operasi Rumah Sakit Polri (RSP) Bhayangkara akibat ditikam penjambret.

"Saya sudah dengar kabar jika salah satu anggota penjinak bom Gegana Brimob menjadi korban penikaman saat akan menangkap pelaku jambret," kata Kapolda Sulselbar Irjen Pol Adang Rochjana di Makassar, Rabu.

Informasi yang dihimpun, korban yang sedang melintas di Jalan Kumala mendengar adanya teriakan "jambret!" . Korban pun mengejar tersangka yang diduga jambret.

Sesampainya di Jalan Mallombassang tepat dibelakang RSP Bhayangkara korban yang menggunakan pakaian dinas berhasil memepet kendaraan pelaku kemudian terjadi perkelahian.

Perkelahian yang berlangsung selama hampir 20 menit itu menjadi tontonan warga. Tidak ada warga yang tahu bahwa perkelahian itu adalah antara polisi yang sedang meringkus penjambret. Warga tidak berani ikut campur.

Perkelahian tangan kosong selama 20 menit itupun dimenangkan oleh polisi. Pelaku tersungkur dan Briptu Rahmat berusaha membangunkannya.

Pelaku tersungkur menghadap ke atas sedangkan korban yang berusaha membangunkan langsung ditikam di bagian dada kiri.

Arifin salah seorang saksi yang melihat kejadian itu mengaku jika dirinya bersama beberapa warga yang melihat perkelahian itu tidak mengetahui bahwa saat itu polisi berusaha menangkap pelaku jambret.

"Kita tidak tahu pak kalau polisi itu berkelahi dengan pelaku jambret karena kita juga tidak berani ikut campur. Seandainya ada teriakan minta tolong dari polisinya atau teriak jambret pasti kita bantu polisinya," katanya.

Hingga saat ini korban yang dirawat di ruang operasi itu masih belum siuman karena luka tikaman pada dada bagian kirinya cukup dalam.(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010