Banjarmasin (ANTARA News) - Pada Februari 2010 harga karet di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) mencapai 330 sen dolar AS per kilogram yang merupakan nilai tertinggi dalam tiga tahun terakhir, kata Kepala Dinas Perkebunan Kalsel Haryono di Banjarmasin, Rabu.
Ditemui usai coffe morning di Aula Abdi Persada Banjarmasin, Rabu, Haryono mengatakan, pada Januari 2010 harga karet dunia baru sekitar 319 sen dolar AS per kilogram, lebih tinggi dibanding 2009 yang hanya 310 sen dolar AS.
Harga tersebut diatas, kata dia, jauh lebih tinggi dibanding harga karet pada 2008 yang hanya sekitar 40 sen dolar AS.
"Harga karet saat ini memang sedang tinggi-tingginya, bahkan tertinggi dalam tiga tahun terakhir," kata Haryono.
Sayangnya, kata dia, tingginya harga karet tersebut belum mampu mendongkrak kesejahteraan petani karet, karena sejak Desember hingga Februari produksi bokar atau karet mentah sedang memasuki masa produksi rendah.
Menurut Haryono, produksi karet Kalsel sangat tergantung dengan alam, biasanya pada bulan-bulan seperti saat ini atau musim penghujan produksi karet menjadi rendah.
Sehingga, kata dia, kendati saat ini harga karet mengalami kenaikan yang luar biasa, belum banyak memberikan dampak peningkatan kesejahteraan pada petani.
Selama 2009, produksi karet Kalsel hanya sekitar 33 ribu ton lebih, atau jauh berkurang dibanding 2008 yang mencapai 63 ribu ton lebih.
Sedangkan pada 2007, produksi karet Kalsel bisa mencapai 70 ribu ton atau naik dibanding 2006 yang hanya 49 ribu ton.
Turunnya produksi karet selama 2008 dan 2009 tersebut, antara lain disebabkan karena krisis keuangan global, yang menyebabkan harga karet dunia turun drastis.
Kondisi tersebut, membuat petani karet malas untuk melakukan produksi dan akhirnya berdampak hingga saat ini.
Luas lahan karet di Kalsel kini mencapai 200 ribu hektare dan akan terus dikembangkan terutama di daerah-daerah dataran tinggi seperti Kabupaten Tanah Laut, Kotabaru, Tanah Bumbu, Tapin dan beberapa daerah potensial lainnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel Mukhlis Gafuri mengatakan, perlu segera dilakukan upaya pembenahan manajemen pemasaran terhadap produksi karet Kalsel melalui perlindungan penjaminan harga bagi petani karet.
"Artinya pemerintah turun tangan untuk tetap menjaga stabilitas harga karet sehingga tidak sampai merugikan petani karet," katanya.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010