Jakarta (ANTARA News) - Puluhan mahasiwa dari berbagai perguruan tinggi yang berunjuk rasa di depan Gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu siang, nyaris bentrok dengan massa dari Laskar Merah Putih yang mendukung kebijakan pengucuran dana talangan (bailout) Bank Century.

Para mahasiswa tersebut sebelumnya sempat "terjebak" di antara ribuan massa pro pemerintahan Presiden Yudhoyono yang antara lain berasal dari massa Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa (AMPB), Komite Nasional Masyarakat Indonesia, Poros Pemuda Indonesia dan Laskar Merah Putih.

Namun, bentrokan tidak meluas karena polisi bertindak sigap dengan mengamankan dan memisahkan kelompok mahasiswa menjauh dari depan Gedung DPR ke arah Slipi.

Kejadian itu bermula ketika mahasiswa dari Universitas Padjadjaran Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi (IT) Telkom datang sekitar pukul 11.20 WIB di tegah massa pro pemerintah.

Polisi kemudian mengamankan mahasiswa untuk keluar dari kerumunan massa agar tidak terjadi bentrokan karena jumlah massa pro SBY jauh lebih banyak dari para mahasiswa.

Kemudian, massa dari Laskar Merah Putih yang tersinggung dengan orasi mahasiswa langsung mengejar mahasiswa dan sempat terjadi pemukulan yang dilakukan oleh anggota Laskar Merah Putih terhadap sejumlah mahasiswa.

Mahasiswa yang sudah menjauhi DPR sekitar 300 meter juga dikejar oleh beberapa orang dari Laskar Merah Putih.

Polisi kemudian langsung memisahkan dan mencegah massa Laskar Merah Putih untuk mengejar mahasiswa. Akhirnya para mahasiswa itu pun pergi menjauhi Gedung DPR.

Dalam kejadian tersebut, mobil milik tokoh politik Sri Bintang Pamungkas yang diparkir di sekitar tempat itu nyaris menjadi sasaran perusakan karena ada stiker dengan tulisan bernada kecaman terhadap pemerintah.

Namun, polisi dengan sigap langsung mencegah massa yang sudah mengerubungi mobil tersebut.

Sri Bintang yang berada di luar mobil mengatakan, tidak ada larangan untuk memarkir mobilnya berada di tempat tersebut.

Tak lama kemudian, mobil derek datang untuk menderek mobil Sri Bintang, yang akhirnya mengalah dengan memindahkan sendiri mobilnya. "Tidak ada yang memberitahu, ini tiba-tiba ada mobil derek," kata Sri Bintang.
(RFG*A041/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010