"Dengan segala resiko, saya akan tempuh apa pun untuk membela kebenaran," tegasnya kepada wartawan beberapa saat sebelum mengikuti lanjutan rapat paripurna penetapan kesimpulan laporan Panitia Angket DPRtentang Pengusutan Kasus Bank Century di Jakarta, Rabu.
Ia jbisa berbeda pendepat dengan siapa saja (termasuk dengan pimpinan fraksinya), demi membela kebenaran.
"Saya berjuang untuk konstituen yang marah karena PKB (telah) membela yang tidak benar," ujarnya.
Lili juga mengingatkan bahwa Boediono dalam kiprahnya sejak akhir dekade 1990-an telah melakukan tiga kali tindakan seperti penggelontoran dana talangan yang merugikan negara.
"Ingatlah Boediono itu sudah tiga kali bikin seperti `bail out`. Pertama zaman Orba kita rugi dengan BLBI Rp600 triliun, lalu ketika dia jadi Menteri Keuangan pada Kabinet Megawati Soekarnoputri, menyangkut BPPN kita rugi Rp300 triliun. Dan sekarang dengan megaskandal Bank Century Rp6,7. Kok mau rugi lagi kita," katanya.
Sementara itu, Hary Azhar Aziz dari Fraksi Partai Golkar menjanjikan fraksinya tetap konsisten dengan posisi awal.
"Posisi ini seperti yang disampaikan pada pleno Pansus. Tidak akan berubah karena kita bekerja berdasarkan data. Itu prinsip yang tidak akan berubah," tegasnya.
Dikemukakannya pula bahwa perubahan kesimpulan yang mengubah substansi, itu bisa menjadi masalah besar.
"Kalau hanya redaksi, tidak masalah. Tetapi saya rasanya berani mengatakan bahwa FPG tidak berubah," ujarnya.(M036/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010