Washington (ANTARA News) - Angkatan udara Amerika Serikat merencanakan untuk mengirim 1.000 peti bom yang dipandu-laser ke Pakistan bulan ini guna membantu Islamabad dalam serangannya terhadap gerilyawan di perbatasan Afghanistan, seorang jurubicara mengumumkan, Selasa.
Angkatan udara akan memberikan peti-peti itu setelah mengirim 1.000 bom MK-82 bulan lalu ke militer Pakistan, kata Letnan Kolonel Jeffry Glenn pada kantor berita AFP.
Bantuan militer AS itu menekankan peran AS dalam membantu serangan Pakistan berbulan-bulan lamanya terhadap gerilyawan garis keras Taliban dan al Qaida.
Angkatan udara Pakistan telah memainkan "sebagian besar" dalam operasi terhadap para pengikut garis keras Islam itu, kata Menteri Angkatan Udara Michael Donley.
"Ketika mereka meningkatkan operasi, mereka akan mencari cara untuk mendapatkan kemampuan tambahan," ia menuturkan pada pertemuan wartawan pertahanan.
Kepala staf angkatan udara Pakistan telah berkunjung ke Washington tahun lalu dan meminta tambahan bantuan militer AS, jelasnya.
Donley mengatakan Pentagon telah mengatur bagi pengiriman "yang dipercepat" dari bom-bom MK-82 itu, yang beratnya masing-masing 500 pon.
AS juga akan mengirim 18 jet tempur F-16 tambahan ke Pakistan, Juni, yang diperlengkapi dengan peralatan penglihatan pada waktu malam yang canggih, jelas Glenn.
Konfimasi mengenai perjanjian senjata itu terjadi ketika Pakistan Selasa mengungkapkan penggalian luas tempat persembunyian Taliban dan al Qaida ke dalam gunung di dekat perbatasan Afghanistan, yang direbut dalam serangan terhadap gerilyawan.
Pakistan merebut kompleks itu dalam serangan terakhirnya terhadap gerilyawan di daerah suku semi otonominya tersebut, menyusul tekanan AS terhadap negeri itu untuk membersihkan Taliban dan kelompok terkait-al Qaida yang menyerang tentara Barat di Afghanistan.
Pemerintah Presiden Barack Obama telah berjanji untuk meningkatkan bantuan militer dan bantuan pembangunan pada Pakistan, yang Washington anggap sebagai sekutu sangat penting dalam perang melawan gerilyawan al Qaida dan Taliban.(S008/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010