London (ANTARA News) - Wakil Menlu Rusia, Alexei Borodavkin menyatakan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia mengalami banyak kemajuan dan sangat membanggakan.
Hal itu terungkap saat Alexei Borodavkin bertemu Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaludin, ujar Counsellor KBRI Moskow, M. Aji Surya kepada koresponden ANTARA News London, Rabu.
Pertemuan itu menandai salah satu kegiatan peringatan 60 tahun RI-Rusia yang akan diadakan di jantung kota bumi bagian utara, Moskow sepanjang tahun 2010.
Ditingkahi guyuran salju tipis di luar gedung berarsitektur kuno diakhir musim dingin, kedua delegasi saling memberikan apresiasi dicapai selama ini dan membahas berbagai hal dapat dilakukan di masa mendatang.
"Saya mengajak toast bagi kemakmuran kedua bangsa," ujar Borodavkin menandai perhelatan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik RI-Rusia yang mulai bergaung di Moskow.
Wakil Menlu Rusia, Alexei Borodavkin menyebut hubungan masa lalu kedua negara sangat membanggakan, sedangkan masa depannya akan ditandai banyak kemajuan.
Menurut Wakil Menlu Rusia, generasi tua di Rusia sejak lama sangat dekat dengan masyarakat Indonesia, dan kini gilirannya generasi muda kedua bangsa mulai saling mengenal melalui berbagai program.
Borodavkin yakin, kerja sama militer Indonesia-Rusia dapat ditingkatkan lagi di masa mendatang melalu kontrak yang menguntungkan kedua belah pihak.
Peringatan 60 tahun RI-Rusia dalam berbagai kegiatan baik di Indonesia tahun 2009 dan di Rusia sepanjang 2010, dinilai cukup penting bagi upaya pendekatan kedua bangsa.
Presiden saling berkirim surat
Menurut Wakil Menlu Rusia, kedua presiden juga saling mengucapkan selamat melalui surat yang dikirimkan.
Sementara itu, Dubes Hamid Awaludin menggarisbawahi peran besar Rusia bagi bangsa Indonesia dari masa ke masa.
Dubes mengatakan, jasa Rusia yang dahulu dikenal dengan Uni Soviet tidak dapat begitu saja dilupakan bangsa Indonesia.
Diawal kemerdekaan, Uni Sovyet memberikan dukungan penuh atas pernyataan kemerdekaan Indonesia dan menjadikan angkatan perang Indonesia terkuat kedua di Asia.
"Pada masa kini, hubungan kedua bangsa tampak semakin erat dan saling memahami," katanya.
Pentas budaya Indonesia pada peringatan 60 tahun hubungan RI-Rusia di Rusia akan dirayakan di tujuh kota terkemuka seperti Moskow, Tver, St. Petersburg, Tomsk, Ekaterinburg, Tomks dan Vladivostok.
Hal itu dilakukan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan beberapa pemerintah daerah. "Saya yakin, hubungan bangsa tidak dapat hanya dibangun oleh pemerintah pusat," ujar Dubes.
Menurut Dubes, krisis finansial melanda dunia tahun lalu, tidak berdampak pada hubungan perdagangan dan pariwisata kedua negara bahkan terjadi kecenderungan peningkatan.
Selain iklim politik yang kondusif, dan adanya kegiatan ekonomi dan budaya yang makin marak.
Di bidang pendidikan, perguruan tinggi kedua belah pihak telah menjalin kerja sama dengan jumlah beasiswa bervariasi mulai S1 hingga S3.
Beberapa Menteri Indonesia dijadwalkan mengadakan kunjungan kerja ke Rusia, guna menindaklanjuti berbagai kesepakatan yang telah dirintis.
Menteri Pendidikan Nasional menurut rencana datang menandatangani nota kesepahaman tentang pendidikan MoU on Education, menjadi payung kerja sama pendidikan yang semakin marak.
Rusia juga dapat berpartisipasi aktif dalam menyediakan pembangkit tenaga listrik dan peralatan SAR yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia yang memiliki banyak pulau.
Di sisi lain, Indonesia melalui Bank Muamalat Indonesia (BMI) tengah memberikan pelatihan bank syariah di Moskow dan di Kazan bagi pelaku bisnis Rusia yang tertarik maupun mahasiswa dari berbagai kalangan.
Pada April mendatang, tim dari Kementerian Agama RI akan memberikan pelatihan tentang manajemen pelaksanaan haji.
Sementara Mufti Besar Rusia, Ravil Gaynutdin menurut rencana berkunjung ke Indonesia Juni mendatang.
"Peringatan hubungan bilateral RI-Rusia ini sepanjang tahun penuh dengan aktivitas," ucap Dubes yang berasal dari Pare-Pare itu.(U-ZG/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010