Kendari (ANTARA) - Tim gabungan Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kendari menghentikan pencarian seorang warga Desa Talaga Dua Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah bernama La Hanawi (30) yang dilaporkan jatuh di perairan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi, Jumat malam, mengatakan pencarian korban hilang sudah berlangsung tujuh hari, namun masih nihil dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, sehingga berdasarkan koordinasi dengan unsur SAR gabungan dan keluarga korban, maka pencarian ditutup.

"Hasil akhir operasi SAR hingga memasuki hari ini, Jumat, 2 Oktober 2020 pukul 15.40 Wita, hasil operasi pencarian terhadap korban tersebut berdasarkan sarmap dengan hasil nihil, maka sesuai SOP operasi SAR dan sudah tidak efektif, dimana tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka pencarian ditutup," kata Aris melalui rilis Basarnas Kendari.

Aris mengungkapkan dengan ditutupnya pencarian korban, maka seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing. Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Baca juga: Satu penumpang kapal Manado-Tahuna lompat ke laut

Baca juga: Kapal patroli KSOP Kupang masih cari penumpang "Kasih 25" yang hilang

Sebelumnya, Tim gabungan Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kendari melakukan pencarian seorang warga Desa Talaga Dua Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah bernama La Hanawi (30) yang dilaporkan jatuh ke perairan Siompu, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi mengatakan pihaknya menerima informasi dari seorang anggota Polsek Talaga bernama Petruk yang melaporkan bahwa pada Sabtu (26/9) pukul 01.00 Wita dini hari, satu orang terjatuh dari longboat di sekitar perairan Siompu.

"Kami menerima informasi tersebut pukul 10.4 Wita. Berdasarkan laporan tersebut pada pukul 10.55 WITA tim rescue Pos SAR Baubau diberangkatkan menuju LKK (lokasi kejadian kecelakaan) dengan menggunakan RIB (sejenis perahu karet) untuk memberikan bantuan SAR," kata Aris melalui siaran pers Basarans Kendari, Sabtu.

Tim SAR gabungan saat melakukan koordinasi kepada keluarga korban terkait penghentian pencarian seorang warga Buton Tengah yang dilaporkan jatuh di perairan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tengara, sejak 26 September 2020 lalu. Pencarian ditutup akibat tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban. (ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari)


Aris mengungkapkan, jarak lokasi kejadian kecelakaan dengan Pos SAR Baubau sekitar 18,41 Nautical Mile (NM). Tinggi gelombang pada saat operasi pencarian 0,5-1 meter dengan kecepatan angin 2-17 knots.

"Kronologi kejadian, pada Jumat 25 September 2020 sekitar pukul 24.00 WITA korban bersama dua orang rekannya, yaitu Arman (36) dan Arifin (33), berangkat dari pulau Siompu dengan menggunakan longboat menuju pulau Talaga," jelas Aris.

Sekitar satu jam perjalanan, lanjut Aris, longboat tersebut dihantam ombak sehingga menyebabkan air masuk ke dalam kapal dan pada saat itu korban La Hanawi dalam posisi tidur tiba-tiba terbangun dan kaget akibat hantaman ombak dan melihat air yang masuk ke dalam kapal sehingga korban melompat ke dalam air dengan posisi kapal sedang laju.

"Kedua teman korban memutar balik kapal dan melakukan pencarian terhadap korban. Sampai sekitar dua jam melakukan pencarian, dikarenakan cuaca yg tidak bersahabat pada saat itu dan dalam kondisi gelap gulita sehingga diputuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Pulau Talaga untuk meminta bantuan," ungkap Aris.*

Baca juga: Perahu mesin dengan 15 penumpang hilang di perairan Raja Ampat

Baca juga: Kapal tenggelam di Kabupaten Kupang, dua penumpang hilang

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020