Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 13 tersangka yang diduga teroris dan berlatih di Nanggroe Aceh Darussalam.

"Mereka terindikasi melaksanakan latihan di sana dengan pelatih," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang di Jakarta, Selasa malam.

Edward mengatakan para tersangka yang diduga teroris itu berasal dari Sumatera Utara, Aceh, Riau, Jawa Tengah dan Jakarta, serta berlatih bersama instruktur yang pernah mengikuti pelatihan di luar negeri.

Selain itu, pasukan khusus Mabes Polri juga menyita tiga pucuk senjata api laras panjang dan delapan butir peluru, serta beberapa dokumen yang menunjukkan instrukturnya pernah berlatih di luar negeri.

Kadiv Humas Polri itu menyatakan pihaknya belum bisa menyebutkan identitas maupun inisial dari para tersangka karena masih dalam pengejaran terhadap pelaku lainnya yang masuk daftar pencarian orang (DPO).

Jenderal bintang dua itu menuturkan pihaknya akan menjelaskan peranan setiap tersangka teroris itu setelah proses pemeriksaan sudah selesai.

"Di antara itu (yg ditangkap) ada pelatihnya," ujar Edward seraya menambahkan seluruh tersangka yang ditangkap merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Edward menuturkan, saat ini anggota masih mengejar beberapa tersangka lainnya yang DPO, termasuk mengungkap orang yang terkait mempersiapkan kegiatan itu, siapa yang mendukung, pihak penghubung, serta pelaku yang mengirim logistiknya.(T014/H002)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2010