Jakarta (ANTARA News) - Pasca kericuhan dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membahas hasil panitia khusus (Pansus) hak angket kasus Bank Century, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan rapat dengan Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri memastikan pemerintahan tetap berjalan.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, rapat digelar secara mendadak itu untuk memastikan dinamika politik sama sekali tidak mempengaruhi efektifitas kebijakan pemerintah.
"Yang pasti memang pemerintah betul-betul ingin agar pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya, meski kita tahu dinamika politik yang terjadi setidaknya bisa mempengaruhi efektivitas kebijakan pemerintah," tuturnya.
Rapat koordinasi digelar oleh Presiden Yudhoyono di Wisma Negara dimulai pukul 14.00 WIB dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, serta Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
Sekitar satu jam kemudian Wakil Presiden Boediono dan Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto bergabung. Rapat selesai sekitar pukul 18.00 WIB.
Namun, Julian mengatakan rapat itu tidak secara khusus membahas tentang kasus Bank Century.
"Itu seperti biasa untuk membahas isu-isu terkini, intinya adalah untuk memastikan pemerintah tetap berjalan meski kita tahu ada dinamika politik," ujarnya.
Tentang sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat membahas hasil panitia khusus hak angket kasus Bank Century, Julian mengatakan, Presiden memilih tidak berkomentar.
Menurut dia, Presiden akan menyampaikan tanggapan secara menyeluruh tentang penanganan kasus Bank Century pada pidato resmi akan disampaikan dalam waktu dekat.
"Presiden sedianya menahan diri untuk tidak berkomentar terhadap hal-hal yang terjadi terkait di DPR. Jadi nanti mudah-mudahan dalam pidato penyampaian ditanggapi penanganan kasus Bank Century yang akan diungkapkan bagaimana pandangan beliau termasuk pandangan terhadap dinamika yang terjadi," demikian Julian.
(T.D013*D012/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010