Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah merencanakan pembangunan jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi di seluruh wilayah Indonesia pada 2010-2025.
Rencana tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 0225K/11/MEM/2010 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional 2010-2025 yang salinannya diperoleh di Jakarta, Selasa.
Sesuai dengan Kepmen yang ditandatangani Darwin Zahedy Saleh pada 27 Januari 2010 itu, rencana pembangunan jaringan pipa transmisi gas di wilayah Sumatra antara lain Natuna D Alpha-Batam-Duri sepanjang 740 km berkapasitas 1.000 juta kaki kubik perhari (MMSCFD) dengan sumber gas Blok Natuna D Alpha.
Selanjutnya, jalur Batusangkar-Cerinti-Batam dengan sumber gas Southwest Bukit Barisan (PT Radyan Bukit Barisan), South CPP (Runhill Pamai Energi), Link II (PT Karya Inti Petroleum), South & Central Sumatera (Medco), dan MFK (Chevron) dan Musi-Pagardewa 162 km berkapasitas 400-600 MMSCFD dari Pertamina area Sumatera bagian selatan.
Jalur South Sumatera West Java (SSWJ)-Aurcina-Sekayu-Kotabumi-Cilegon dari Blok Batu Gajah (Runhill Jambi), Tungkal (Pearl Oil), South East Tungkal (Gujarat State Petroleum), Merangin I (Mendco), Merangin II (Seteraya), Meruap (Pertamina), Sekayu (Star Energy), Pendopo & Raja (JOB Pertamina-Golden Spike), Sumbangsel Area II (Pertamina), dan West Air Komering (PT Tiara Bumi Petroleum).
Rencana pembangunan jalur pipa transmisi di Kalimantan antara lain ruas Natuna-Kalimantan Barat dengan sumber gas Natuna D Alpha dan jalur Banjarmasin-Palangkaraya-Pontianak sepanjang 755 km 300 MMSCFD dari Chevron, Total EP Indonesie, dan sumber lainnya.
Di wilayah Natuna, jalur yang dibangun adalah East Natuna-Malaysia sepanjang 614 km 600 MMSCFD dari Blok East Natuna dan ruas Natuna-Batam dari Blok Natuna D Alpha.
Jalur pipa transmisi yang akan dibangun di Sulawesi antara lain Donggi-Pomalaa sepanjang 580 km 200 MMSCFD dari Blok Donggi dan ruas Sengkang-Pare-pare-Makassar 274 km 63-88 MMSCFD dari Blok Sengkang.
Rencana ruas transmisi di Jawa antara lain Randu Blatung-Gundih-Tambak Lorok 140 km 180 MMSCFD dengan sumber gas PT Pertamina DOH JBT, ruas Kepodang-Semarang 205 km 130-150 MMSCFD dari Petronas Carigali, dan ExxonMobil-trunkline dari ExxonMobil 71 km di Bojonegoro.
Pada Kepmen tersebut juga dicantumkan rencana sejumlah ruas pipa transmisi gas yang sudah ada pemiliknya.
Ruas tersebut antara lain Kalimantan Timur-Jawa Tengah sepanjang 1.220 km 700-1.000 MMSCFD dengan pemilik jaringan PT Bakrie Brothers dan sumber gas dari Total EP dan Chevron serta ruas Duri-Dumai-Medan dengan pemilik PT PGN Tbk dan sumber gas East Seruwai (Cerica East Seruwai BP) dan NAD 2 (Pertamina).
Selain itu, Gresik-Semarang sepanjang 260 km 500 MMSCFD dari SSWJ, Pertamina DOH JBB dan JBT, serta kontraktor lain di Jawa dengan pemilik Pertamina, Semarang-Gresik sepanjang 230 km 500 MMSCFD dari SSWJ, Pertamina DOH JBB dan JBT, serta kontraktor lain di Jawa dengan pemilik PT Rekayasa Industri, dan Cirebon-Muara Bekasi 120 km 500-700 MMSCFD dari lapangan gas di Sumatera bagian selatan dengan pemilik PGN.
(K007/B010)
(TZ.K007/B/N002/N002) 02-03-2010 15:24:10
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010