Jakarta (ANTARA News) - Sekelompok mahasiswa yang menamakan diri Badan Eksekutif (BEM) Nusantara wilayah Jabodetabek melakukan unjuk rasa di DPR, Jakarta, Selasa, menolak adanya pemakzulan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta politisasi kasus Bank Century.
Namun mereka melakukan unjuk rasa di belakang DPR dan bukannya di bagian depan DPR untuk menghindari bentrokan dengan massa yang tidak sepaham dengan mereka, kata koordinator lapangan aksi Fernando saat dihubungi, Selasa.
Fernando mengatakan, ratusan massa yang melakukan unjuk rasa berasal dari sekitar 15 perguruan tinggi. Dalam aksinya mereka juga meminta kepada segenap elemen bangsa untuk fokus kembali melanjutkan pembangunan bangsa yang pro terhadap rakyat.
Mereka juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan adanya aksi politisasi hak angket kasus bank Century. Dalam aksi teatrikal itu, sembilan orang, yang menggambarkan sembilan partai di DPR, mencoba melakukan tawar menawar dengan presiden untuk kepentingan mereka. Menurut rencana mereka akan kembali melakukan aksinya pada Rabu (3/3).
Dalam keterangan tertulisnya, mereka menyebutkan, kondisi dinamika politik akibat Panitia Angket saat ini, sepertinya menjadi pintu masuk bagi kelompok-kelompok tertentu yang haus akan kekuasaan.
Yang lebih parah lagi, adalah digulirkannya isu pemakzulan yang dimainkan oleh beberapa kelompok tertentu. Menurut mereka, untuk melakukan pemakzulan terhadap SBY sangat mustahil dapat terjadi, hal ini dikarenakan harus sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku dan belum ada bukti dan fakta-fakta hukum bahwa SBY terlibat dalam kasus Bank Century.
Sehingga jelas bahwa kasus Bank Century hanya dimanfaatkan bagi kelompok-kelompok dan Parpol tertentu, untuk dijadikan alat "bargaining" (tawar menawar) politik terhadap pemerintahan SBY.
(T.U002/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010