Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyiapkan sistem peringatan dini keamanan pangan nasional yang terhubung dengan jaringan sistem serupa di ASEAN dan negara-negara di kawasan lain.

"Kita mengembangkan di tingkat internal dulu sistem untuk kasih peringatan kepadanegara tentang produk yang tidak memenuhi persyaratan standard nasional di Indonesia dan standard internasional dalam Codex. Pertama di tingkat ASEAN, selanjutnya ke kawasan lain seperti Uni Eropa," kata Kepala BPOM Kustantinah usai menghadiri pembukaan seminar tentang pengawasan keamanan pangan di Jakarta, Selasa.

Pemerintah berharap pembangunan sistem peringatan dini keamanan pangan nasional yang terhubung dengan jejaring sistem serupa di negara lain tersebut dapat mempercepat penyebaran informasi terkait keamanan pangan sehingga pemangku kepentingan terkait bisa segera mengambil tindakan antisipasi terkait peredaran produk pangan yang tidak aman.

"Misalnya ada suatu masalah dengan makanan buatan negara tertentu di Indonesia, akan disampaikan peringatan dini tentang pangan yang bermasalah, kita kasih peringatan dan bilang tolong dilakukan langkah-langkah yang diperlukan," katanya

Ia menjelaskan BPOM mendapat bantuan dari Uni Eropa untuk mengembangkan sistem peringatan dini keamanan produk pangan tersebut.

Menurut Delegasi Uni Eropa di Indonesia Walter van Hattum pihaknya menyediakan bantuan teknis untuk memperkuat kapasitas manajemen risiko untuk pengamanan pangan melalui pengembangan sistem peringatan dini keamanan pangan.

"Termasuk diantaranya pemberian pelatihan bagi inspektur pengawasan pangan," tambah Kustantinah.

Mekanisme peringatan keamanan pangan tersebut dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi keamanan pangan dari hasil pengawasan pangan di perbatasan dan pasar domestik serta untuk mendesain dan menerapkan model pengawasan yang dapat mencegah masuknya produk pangan yang tidak aman ke pasar Indonesia.(M035/A024)


Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010