Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) hingga saat ini belum mengeluarkan izin ekspor beras medium yang masih menjadi konsumsi utama masyarakat Indonesia.

Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Senin mengatakan, saat ini ekspor beras yang dilakukan Indonesia hanya berupa beras premium yang digunakan untuk memenuhi permintaan pasar khusus.

"Beras medium sementara ini tidak diekspor dan masih didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok," katanya di Gedung DPR RI menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai angka ramalan I produksi beras 2010.

Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)Rusman Heriawan mempertanyakan kemampuan Indonesia untuk melakukan ekspor beras di 2010 karena produksi beras yang masih tersendat-sendat di awal tahun ini.

"Pertumbuhan beras masih positif jadi masih menjamin kelangsungan swasembeda beras. Tapi apa kita bisa mengekspor, itu yang menjadi pertanyaan yang belum ada jawabannya," katanya.

Menurut Menteri Pertanian, produksi beras medium dalam negeri saat ini lebih diarahkan untuk memenuhi cadangan beras nasional yang dinilai masih kurang dengan volume 500 ribu ton.

Menyinggung mundurnya musim tanam kali, Suswono mengakui adanya pergeseran hingga satu bulan namun hal itu tidak mempengaruhi produktivitas tanaman.

Bahkan, tambahnya, produktivitas tanaman mengalami peningkatan dari rata-rata nasional sekitar 5,1 ton per hektare dengan adanya program bantuan langsung benih unggul (BLBU).

Selain itu, lanjutnya, meskipun mundur namun musim tanam juga terjadi serentak merata di seluruh Indonesia sehingga luasan areal tanam bertambah sehingga terdapat 8 juta hektar.

"Lima tahun ke depan kita menargetkan produksi tanaman pangan bisa naik 3,2 persen per tahun," katanya. (Ant/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010