Pamekasan (ANTARA News) - Sanami (34) warga Desa Tlagah, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tertahan di salah satu rumah sakit bersalin di Pamekasan karena tidak mampu membayar kekurangan biaya persalinan sebesar Rp2 juta.
Sebelumnya perempuan yang ditinggal pergi suaminya bekerja ke Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini sempat dibawa ke rumah sakit daerah (RSD) Pamekasan. Namun oleh pihak rumah sakit ditolak dengan alasan tidak ada dokter yang menangani persalinannya.
"Karena ditolak, ibu ini lalu kami bawa ke rumah sakit bersalin Aisyah di Jalan Mandilaras Pamekasan," kata Kepala Desa Tlagah, Soetrisno, Senin.
Disana, Sanami dilakukan operasi caesar karena kondisi bayi yang ada di dalam perutnya tidak memungkinkan untuk lahir secara normal.
Selama dua hari Sanami berada di rumah sakit bersalin Aisyah, sejak Jumat (26/2) hingga Minggu (28/2).
"Hari ini berinisiatif pulang, namun ternyata pihak rumah sakit tidak memperbolehkan karena kekurangan uang sebesar Rp2 juta dari total biaya bersalin Rp7 juta," kata Soetrisno.
Ia menjelaskan, dirinya sudah menyampaikan surat keterangan tidak mampu kepada Direktur Rumah Sakit, Aminatus, bahwa Sanami merupakan keluarga miskin namun ditolak dengan alasan karena di rumah sakit tersebut memang tidak menerima pasien Jamkesmas.
Saat ini, kata Kades Tlagah Sotriesno, pihaknya masih mencari pinjaman uang kepada warga di Desa Tlagah, agar pasien Sanami bisa dibawa pulang dan kembali ke rumahnya.
"Kalau tetap bertahan disini biayanya nanti jelas semakin banyak. Wong biaya yang Rp5 juta saja, Ibuk Sanami ini juga berhutang kepada para tetangganya. Entah bagaimana nanti cara membayarnya," kata Soetrisno.(Ant/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010