Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam kunjungannya ke Indonesia yang dijadwalkan pertengahan Maret ini, menyiapkan lima agenda pertemuan, salah satunya mengenai perubahan iklim.

"Item kelima dari lima agenda yang dibawa Obama adalah mengenai perubahan iklim," kata Staf Khusus Presiden RI untuk perubahan iklim, Agus Purnomo, yang ditemui di kantor Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) di Jakarta, Senin.

Obama akan melakukan pertemuan komprehensif yang membahas beberapa elemen antara lain mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang perubahan iklim.

"Dengan berbagai kegiatan yang dikerjakan untuk peningkatan kapasitas dalam hal ilmu pengetahuan dan perubahan iklim," kata Agus.

Ada dua elemen yang akan dibahas yaitu mengenai kelautan dan perubahan iklim serta kemampuan Indonesia untuk memprediksi perubahan iklim.

Agus mengatakan Indonesia belum bisa memprediksi secara akurat mengenai perubahan iklim yang bakal terjadi.

"Musibah-musibah yang terjadi saat ini karena kita belum siap mengantisipasi dari prediksi perubahan iklim yang kita buat dengan baik," katanya.

Oleh karena itu, Indonesia perlu belajar dan tukar pengalaman dengan Amerika yang telah maju dalam hal prediksi cuaca dan perubahan iklim.

"Amerika telah maju dalam hal itu karena punya NOAA, NASA dan berbagai ekspedisi kelautan," katanya.

Selain itu, Indonesia berencana menjadi pusat regional untuk perubahan iklim (Regional Excellent Center of Climate Change) untuk negara-negara sekitar dalam aspek teknis tentang perubahan iklim.

Indonesia juga berkeinginan untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara kepulauan di Asia Pasifik terkait perubahan iklim.

Rencana ketiga, lanjut Agus, bahwa Indonesia berkeinginan untuk memberi layanan cuaca (climate services).

"Kita berkeinginan Amerika menjadi partner pertama untuk Regional Excellent Center of Climate Change yang akan membantu dalam tenaga ahli, pendanaan dan membantu alih teknologi," katanya.

(T.N06/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010