Depok (ANTARA News) - Puluhan spanduk bergambar Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail bersama Abdurahman Wahid (Gus Dur) diturunkan oleh Banser Nahdlatul Ulama (NU) Kota Depok, Jawa Barat, karena dianggap tidak berizin dan secara etika juga tidak pantas.
"Jangan manfaatkan Gus Dur untuk menarik massa NU di Kota Depok," Kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Burhanuddin Marzuki, disela-sela penurunan spanduk tersebut, di Jalan Kartini Depok, Jawa Barat, Senin.
Burhanuddin mengatakan, spanduk yang diturunkan tersebut akan dibawa ke keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, untuk menanyakan langsung apakah memang keluarga Gus Dur telah merestui atau tidak foto Gus Dur bersama Nur Mahmudi di spanduk tersebut.
"Kita akan tanya langsung apakah foto sudah mendapat izin atau belum," katanya.
Spanduk berwarna putih dan hijau yang terbentang di Jalan Kartini tersebut bertuliskan NU Depok, ditengah Nur Mahmudi Ismail untuk Kota Depok, dan sebelah kiri bergambar Gus Dur berbentuk lingkaran yang bertuliskan Masyarakat Pecinta Gus Dur dan sebelah kanan bergambar Nur Mahmudi Ismail.
Burhanuddin menilai bahwa bahwa adanya foto Gus Dur tersbut merupakan suatu penghinaan karena tokoh NU tersebut belum genap 100 hari meninggal dunia. Dikatakannya pemasangan spanduk ini dinilai kental nuansa pencitraan dan memanfaatkan Gus Dur untuk mendulang suara menjelang Pilkada Depok Juni 2010.
Menurut dia, selain di Jalan Kartini ada beberapa spanduk juga yang telah terpasang, seperti dia Jalan Pitara, Pancoran Mas, Jalan Margonda, dan Jalan Sawangan. "Saya tidak tahu siapa yang memasang, tapi kayanya baru tadi malam dipasangnya," katanya.
Untuk itu ia mengatakan akan menggelar rapat untuk menanyakan siapa yang memasang sanduk tersebut.
Burhanudin menegaskan, sikap NU menjelang Pilkada Depok adalah netral dan tak berpihak kemana pun. Pemasangan spanduk tersebut, kata Burhanudin, sudah menyalahi etika dan tidak pas jika Nur Mahmudi disejajarkan dengan tokoh besar NU sekelas Gus Dur.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengaku tidak tahu menahu mengenai pemasangan spanduk tersebut. Ia juga enggan menjelaskan permasalahan tersebut.
"Saya saja belum lihat spanduknya seperti apa, dan tidak mengetahui siapa yang memasang spanduk tersebut," ujarnya.
(T.F006/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010