Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa mengatakan bahwa suku bunga kredit perbankan idealnya di bawah 10 persen.

"Idealnya suku bunga kredit di Indonesia 9-10 persen seperti negara lain," kata Erwin kepada pers di Jakarta, Senin.

Menurut dia, perbankan Indonesia sebaiknya tidak dimanjakan dengan suku bunga tinggi, untuk itu perlu ada intervensi pemerintah agar suku bunga turun.

"Pemerintah harusnya tidak sekedar wacana, tapi perlu tindakan nyata untuk mengintervensi penurunan suku bunga ini," katanya.

Erwin menegaskan bahwa sebagian besar pendanaan industri di Indonesia masih mengandalkan perbankan.

Dengan turunnya suku bunga ini, Erwin berharap industri dalam negeri dapat bersaing dalam rangka penerapan ACFTA (ASEAN-CHina Free Trade Area/area perdagangan bebas ASEAN- China).

"HIPMI tidak takut penerapan ACFTA, tapi perlu dukungan dari pemerintah," kata Erwin.

Selain suku bunga kredit ini, lanjut ketua umum HIPMI ini, dukungan dari pemerintah berupa pemenuhan infrastruktur, kemudahan birokrasi dan menahan barang seludupan dari luar negeri.

Erwin juga mengatakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HIPMI yang akan diselenggarakan 2-5 Maret 2010 di 8atam akan mengagendakan permasalahan industri ke depan.

Rakernas menurut rencana akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta dan akan dilanjutkan di Batam, kata Erwin.

(T.J008/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010