Jakarta (ANTARA) - Berinteraksi dengan orang lain adalah kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial, hal yang jadi tantangan di tengah pandemi COVID-19.
Psikolog anak, remaja dan keluarga Saskhya Aulia Prima memberikan beberapa cara untuk tetap menjalin dan memperkuat hubungan dengan kawan selama pandemi walau tidak ada kesempatan untuk bertatap muka secara langsung.
Pertama, lakukan kegiatan baru yang bisa dilakukan bersama-sama.
"Eksplorasi aplikasi, kursus, olahraga atau aktivitas do-it-yourself yang bisa dikerjakan bersama-sama," kata Saskhya dalam konferensi pers virtual peluncuran Nivea Lip Crayon, Kamis.
Banyak aplikasi menarik yang bisa membuat Anda berinteraksi bersama teman, misalnya bernyanyi bersama, membuat video bersama atau bertemu secara virtual untuk merekam podcast berdua.
Kelas-kelas olahraga virtual juga semakin menjamur di tengah penyebaran virus corona. Mengajak teman untuk ikut serta dapat meningkatkan semangat untuk hidup sehat bersama-sama.
Kedua, kirimkan kejutan kecil ke rumah teman.
Ungkapkan perhatian kepada teman melalui hadiah sederhana ke rumahnya, baik itu berupa makanan, masker, atau aksesoris lain yang bermanfaat di tengah pandemi.
Kebiasaan seperti ini biasanya dilakukan menjelang hari raya, tapi tak ada salahnya untuk menyenangkan orang lain di hari-hari biasa.
Ketiga, emotional check in.
Tanyakan kepada kawan mengenai perasaan mereka selama berdiam diri di rumah. Anda bisa bertanya tentang apa perasaannya selama berinteraksi dengan keluarga saat di rumah berbulan-bulan, apa yang membuatnya nyaman di rumah, apa yang membuat hati senang akhir-akhir ini juga apa hal baru yang ingin dicoba.
Keempat, pesta virtual.
Nongkrong bersama teman juga bisa tetap dilakukan meski lewat layar gawai. Manfaatkan teknologi untuk saling terhubung meski sedang berjauhan. Anda bisa nonton sebuah episode drama favorit bersamaan sambil tetap bercengkrama lewat pesan singkat. Walau rasanya tetap berbeda dibandingkan nonton dalam ruangan yang sama, tapi setidaknya Anda bisa terhibur membaca komentar teman-teman.
"Bisa alive walau ada delay," katanya.
Baca juga: Mengapa kita wajib luangkan waktu untuk diri sendiri di tengah pandemi
Baca juga: Cemburu berlebihan, bisa jadi Anda pengidap Sindrom Othello
Baca juga: Seberapa efektif terapi kesehatan mental lewat pesan teks?
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020