Jakarta (ANTARA) - Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Imam Budidarmawan Prasodjo mengatakan perlu adanya upaya-upaya pelayanan yang menjangkau hingga ke desa dalam waktu dekat sebagai salah satu kebijakan yang membuat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki makna.

"Apalagi di tengah pandemi COVID-19 penting agar mobil penguji (testing) ada di puskesmas hingga tingkat desa digerakkan," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis, terkait peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap 1 Oktober.

Ia menilai selama sekitar tujuh bulan pandemi COVID-19 melanda Tanah Air, pusat-pusat pelayanan kesehatan serta pusat pelayanan ekonomi di desa-desa terlihat belum bergemuruh.

"Saya tidak mengatakan itu sama sekali tidak ada, namun masalah intensitas pemulihan (recovery) untuk masyarakat itu belum terasa di tingkat bawah," ujarnya.

Baca juga: Satu pegawai positif COVID-19, Kelurahan Semanan tutup tiga hari

Baca juga: Papua Barat antisipasi kelumpuhan layanan kesehatan

Begitu pula dengan fasilitas kesehatan yang sebenarnya merupakan permasalahan terkait perikemanusiaan. Tak jarang masih ada masyarakat di kalangan bawah yang bingung bagaimana melakukan tes saat terkena COVID-19. Hal itu terkait dengan akses yang sulit dan mereka belum tentu punya uang.

Berbeda halnya bagi masyarakat di tingkat atas dimana akses rumah sakit dan pelayanan kesehatan telah memadai.

"Oleh sebab itu, perlu ada upaya-upaya yang dapat menjangkau desa dalam waktu cepat," ujarnya.

Di sisi lain, ia mengakui sebagaimana disampaikan Presiden bahwa pemerataan anggaran juga belum lancar. Artinya, terdapat kendala ekonomi, kendala birokrasi dan pada saat yang sama akankah kebijakan-kebijakan tersebut memprioritaskan kelompok yang paling marginal.

Menurutnya, penting untuk terus menyuarakan orang-orang yang hidupnya sudah benar-benar di ambang batas.*

Baca juga: Mengakses layanan kontrasepsi secara aman di tengah pandemi COVID-19

Baca juga: Layanan kesehatan digital tekan risiko penularan COVID-19

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020