Riyadh (ANTARA News) - Organisasi Konferensi Islam (OKI) dengan keras mengutuk penyerbuan Masjid Al-Aqsha oleh polisi Israel, dan memperingatkan mengenai konsekuensi berbahaya atas tindakan tersebut.
"Pelanggaran semacam itu, yang terjadi beberapa hari setelah keputusan oleh pemerintah Israel untuk secara tidak sah memasukkan Masjid Al-Ibrahimi dan Masjid Bilal bin Rabag (Makam Rachel) ke dalam daftar tempat warisan Israel, adalah perkembangan berbahaya dalam rancangan Israel guna mencaplok tempat suci Islam," kata Sekretaris Jenderal badan pan-Islam tersebut Ekemeleddina Ihsanoglu di dalam satu pernyataan yang dikutip Xinhua.
Polisi Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha untuk menangkap orang Palestina yang mereka katakan melemparkan batu ke pengunjung di sana.
Belasan personil polisi anti huru-hara dikerahkan ke jalan sempit di Kota Tua sementara pengumuman disiarkan melalui pengeras suara dan menara masjid untuk menyeru umat Muslim "meyelamatkan Jerusalem", kata seorang koresponden asing.
Seorang pejabat Komite Tertinggi Islam Jerusalem mengatakan warga Palestina yang melemparkan batu ke arah orang yang mereka katakan sebagai anggota kelompok ekstrem Yahudi yang bermaksud berdoa di lokasi itu dan merusak statusquo.
Beberapa orang Palestina cedera dalam bentrokan dengan tentara Israel yang menyerbu kompleks itu, dan seorang prajurit Israel mengalami luka ringan.
Ihsanoglu mengecam apa yang ia katakan berlanjutnya pelanggaran Israel atas hukum internasional yang melindungi tempat ibadah dan orang yang beribadah di dalamnya.
"Setiap kerusakan atas Masjid Al-Aqsha dan tempat suci lain akan menghasilkan konsekuensi serius dengan bahaya yang tak dapat diramalkan terhadap keamanan dan perdamaian dunia," ia memperingatkan.
Ia juga menyeru masyarakat internasional, Dewan Keamanan PBB dan Kuartet Internasional agar membuat Israel menghentikan pelanggaran provokatif semacam itu, yang dilakukan negara Yahudi tersebut di Jerusalem dan Masjid Al-Aqsha, tempat suci ketiga umat Muslim.(C003/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
kalian berani bertekak kek gitu apa ga mikir negara sendiri... indonesia dijajah belanda...trus merdeka... bagaimana persasaan anad klo dibilang indonesia ambil wilahyah belanda yang dah dikuasi sekian abad..
kenapa anda tidak menggap bahwa israel dijajah trus merdeka....kan mereka memang penduduk disana bahkan diusir dari negara asal mereka...
Ngapain urusin negara lain hidup rukun dalam satu bangsa aja masih belum bisa.
islam vs israel sampai kiyamatpun nggak akan selesai2.
aku yakin yg membela agama mati2an (sampai2 jadi teroris) nggak akan mati masuk sorga.
Jangan pada fanatic lah ,hidup yg santai cara berpikirnya,jangan dikit2 keluarin pedang / otot. Udah bosan lihat kekerasan dimana-mana atas nama agama.
Adapun bangsa ini mengambil bentuk kerajaan pd bbrp ratus tahun sbelum masehi, Raja pertama adlh Nabi Daud.
Setelah beliau wafat, dilanjutkan oleh putra beliau, yakni Nabi Sulaiman, sbg Raja Isreal ke-2, dgn Ibukota Yerusalem.
Bbrp ratus tahun kemudian, tahun 70 masehi, Jendral Titus dari Romawi datang dan menghancurkan Bait Suci Sulaiman.
Pada tahun 600-an, tentara arab menginvasi Israel & mendirikan Al-aqsa