Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia siap membantu pendanaan pembuatan film-film dokumenter kepahlawanan yang telah berjasa bagi bangsa dan negara, demikian Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik di Tuba, Bali, Minggu.
"Kami sangat apresiatif jika ada daerah atau perusahaan yang akan menggarap pembuatan film-film dokumenter pahlawan nasional," kata Jero Wacik.
Pada peluncuran buku berjudul "Ngurah Rai Airport - Gateway to Paradise", ia mengungkapkan, sebagai anak bangsa tidak boleh lupa dengan jasa-jasa perjuangan pahlawan.
"Tanpa perjuangan mereka, mungkin kita masih terjajah. Karena itu mari kita isi kemerdekaan ini dengan pembangunan di segala bidang, termasuk juga untuk mendokumentasikan perjalanan beliau," kata Menbudpar asal Desa Kintamani, Bali itu.
Wacik mengatakan, pahlawan I Gusti Ngurah Rai tidak saja diabadikan namanya sebagai bandara internasional, jalan protokol maupun dalam sebuah patung, tetapi akan lebih baik bila dapat didokumentasikan dalam sebuah film.
"Riwayat I Gusti Ngurah Rai semasa kecil, remaja hingga berjuang dalam pertempuran sangat penting diabadikan dalam sebuah audio visual, dengan demikian wisatawan yang datang ke Bali akan lebih lengkap tahu sejarah perjalanan Pulau Dewata," ucapnya.
Di Indonesia, kata dia, banyak pahlawan yang perlu didokumentasikan dalam film, di antaranya Patimura, Hasanuddin dan Juanda. Semua itu nantinya dapat dijadikan sebuah karya budaya dalam mendukung sektor kepariwisataan di tanah air.
"Didukung sutradara profesional dan peralatan canggih, saya yakin garapan film tersebut akan dapat terwujud. Yang terpenting siapa mau memprakarsai lebih dulu," ujar Wacik.
Dia mengatakan, pemerintah sudah menyosialisasikan penggarapan film-film dokumenter, karena tahun depan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata berencana menggelar festival film dokumenter. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010